- Tim tvOne - Ari Wibowo
Siswa Terpapar Covid-19, 15 Sekolah di Kulon Progo Tutup Sementara
Kulon Progo, DIY - Kasus positif Covid-19 ditingkat pelajar di Kabupaten Kulon Progo terus meningkat, setidaknya ada 15 sekolah di tingkat SD dan SMP yang terpaksa ditutup sementara hingga 14 hari kedepan, setelah ratusan siswa dan tenaga pendidik terpapar Covid-19 dilingkungan sekolah.
Kepala Disdikpora Kulon Progo, Arif Prastowo mengatakan, 15 sekolah itu terdiri dari 4 SMP dan 11 SD yang tersebar di sejumlah Kapanewon. Pembelajarn Tatap Muka (PTM) di 15 sekolah ini telah dihentikan setidaknya sejak 4 hari lalu.
"Ada 15 ya (sekolah yang hentikan PTM), 4 SMP dan 11 SD. (Waktu penghentian) Bermacam-macam, tergantung hasil keluarnya SWAB. Ada yang mulai hari ini. Ada yang sudah empat hari yang lalu," ungkap Arif saat dikonfirmasi wartawan di kantornya, Selasa (22/2/2022).
Arif menyebut penghentian dilakukan karena ditemukan banyak siswa dan guru yang terjangkit Covid-19. Pihaknya mencatat total jumlah yang positif mencapai 200 orang. Rinciannya 120 siswa SD, 60 siswa SMP dan 20 guru.
"Siswa untuk SD sekitar 120, SMP mungkin sekitar 60 an, kemudian guru sekitar 20. Itu positif, hasil swab ya," ujar Arif sembari menyebut bahwa mayoritas kasus itu dalam kondisi tanpa gejala.
Temuan kasus positif ini berdasarkan dua hal. Pertama yakni hasil surveilan PTM yang dilakukan Satgas Covid-19 Kulon Progo. Kedua karena siswa atau guru masuk radar kontak erat kasus positif sebelumnya.
"Ada yang dari surveilans, ada juga di luar itu. Misalnya ada anggota keluarga yang sakit, terus kemudian dia datang ke sekolah, kemudian di situ ada penularan. Jadi ketemunya dari dua cara, surveilans dan di luar surveilans," ujar Arif.
Arif mengatakan dengan adanya temuan kasus ini pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap kegiatan PTM di Kulon Progo.
"Nah titik perhatian kami adalah evaluasi pembelajaran jarak jauhnya. Nah ini kami minta ke semua teman-teman guru, pengawas untuk membuat formulasi pembelajaran jarak jauh yang lebih efisien. Sehingga target-target, capaian kurikulumnya tidak terlalu ketinggalan begitu banyak," ujarnya.
Sementara itu Kepala SMP N 1 Pengasih, Muhammad Sohin mengatakan, bahwa sekolahnya masuk dalam 15 sekolah di Kulon Progo yang untuk sementara waktu menghentikan kegiatan PTM. Ini dilakukan setelah adanya 5 siswa di sekolah ini terjangkit Covid-19.
"Ya betul SMP 1 Pengasih kemarin ada 1 orang positif Covid-19 di keluarganya. Kemudian karena positif akhirnya satu kelas itu (kelas 9) ditracing lanjutan oleh Puskesmas Pengasih 1, ternyata dari hasil tracing terdapat tiga orang positif. Dengan demikian karena melebihi lima persen, maka sesuai dengan aturan yang ada, anak-anak di-BDR-kan (Belajar Dari Rumah) selama 14 hari, dari tanggal 11 Februari insyallah tanggal 1 Maret sudah masuk kembali," ujarnya
"Semula ada tiga, lalu kemarin informasi ada tracing lagi dari keluarga, kelas 8 ada dua anak. Jadi total sekarang lima. Tapi mereka baik-baik saja," sambungnya.
Disinggung soal pelaksanaan BDR (Belajar Dari Rumah) selama dihentikannya PTM di SMP 1 Pengasih, Sohin menyatakan bahwa kegiatan BDR berjalan lancar. Menurutnya baik guru maupun siswa di sekolah ini sudah bisa mengikuti kegiatan BDR, tanpa kendala berarti.
"Karena BDR sudah berjalan lama, jadi bapak ibu guru sudah tahu bagaimana melakukan BDR sesuai kondisi yang ada," tutupnya. (Ari Wibowo/Buz)