- Andri Prasetiyo
Mobil Listrik Karya UGM Jadi Layanan Transportasi di Bandara YIA
"Sebenarnya hampir semua (komponen) bisa kita produksi sendiri tapi masih dalam skala prototipe, sehingga butuh proses lagi untuk mencapai keandalan untuk dipakai konsumen. Saat ini sudah sekitar 50-60 persen," terang Arif.
Guna mengukur performa GATe, prototipe-nya juga telah dilakukan uji coba di beberapa lokasi. Antara lain lingkungan kampus UGM, Bandara YIA, serta Candi Borobudur.
"Sekarang kita masuk ke tahun ketiga untuk finalisasi, jadi ini sudah cukup matang. Tinggal mungkin ada beberapa perbaikan nantinya sesuai dengan yang diinginkan oleh konsumen seperti apa," jelas Arif.
Rektor UGM Panut Mulyono mengaku bangga hasil karya UGM bisa menjadi pendukung layanan di Bandara YIA.
"Ini adalah suatu penghargaan bagi kami di UGM, dan juga sebagai pengujian untuk produk yang telah dibuat. Jika diperlukan tentunya akan dilakukan pengembangan untuk perbaikan kualitas sehingga menjadi lebih baik," paparnya.
Panut berharap ke depan GATe bisa menjadi kendaraan layanan bandara di seluruh Indonesia untuk mengurangi ketergantungan impor kendaraan serupa dari negara lain.
"Tentu kami berharap bandara di Indonesia akan memanfaatkan mobil listrik buatan kita sendiri," pungkasnya. (Andri Prasetiyo/act)