- Tim tvOne - Nuryanto
Puncak Okupansi Hotel di Yogyakarta Terjadi pada H+2 Lebaran
Yogyakarta, DIY - Momen cuti bersama hingga aturan diperbolehkannya mudik Lebaran membuat okupansi hotel di Yogyakarta mengalami kenaikan signifikan.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Deddy Pranowo Eryono, mengatakan reservasi yang masuk diprediksi akan mencapai puncaknya pada H+2 Lebaran.
Deddy menyebutkan untuk reservasi hotel pada 1-9 Mei 2022, terjadi kenaikan okupansi yaitu mencapai 38,8 persen. Sementara dari periode 28 April-1 Mei, reservasi hotel telah mencapai kenaikan 10-15 persen.
"Puncak okupansi hotel terjadi pada saat libur lebaran nanti terutama mulai H+2, pengunjung hotel banyak yang memilih saat momen liburan Lebaran dan selama sepekan setelah hari raya, untuk target saat liburan mencapai 80 persen," ungkap Deddy.
Menurut PHRI DIY, sebagian besar tamu hotel yang datang ke Yogyakarta berasal dari rombongan keluarga, traveller hingga istansi pemerintah.
"Tamu hotel didominasi dari DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Timur dan Jawa Tengah," tambahnya.
Kenaikan okupansi hotel disebabkan beberapa faktor, mulai adanya momen mudik lebaran, cuti bersama serta momen long weekend. Selain itu, Deddy, menyampaikan bahwa mulai 29 April 2022, dibuka penerbangan internasional khususnya dari Malaysia sehingga diharapkan banyak wisatawan asing akan kembali datang dan menambah waktu tinggal di Yogyakarta.
Terkait dampak multi effect akibat kenaikan PPN maupun harga-harga, PHRI DIY telah sepakat untuk melakukan kebijakan harga yakni menyesuaikan dengan publish rate atau harga umum.
"Kita menyesuaikan harga karena kenaikan harga-harga barang baku, sebesar 40 persen untuk semua hotel bintang maupun non bintang," pungkasnya. (Nur/dan)