Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), sebagai rujukan riset halal di Indonesia diresmikan Wapres Ma’ruf Amin di Gunungkidul..
Sumber :
  • Tim tvOne - Lucas Didit

Wapres Ma’ruf Amin Resmikan Fasilitas Riset Pangan BRIN di Gunungkidul

Jumat, 22 April 2022 - 16:02 WIB

Gunungkidul, DIY - Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma’ruf Amin, meresmikan fasilitas riset pangan, Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) sebagai laboratorium rujukan riset halal di Indonesia. Peresmian dilaksanakan di Gedung BRIN, Gading, Kapanewon Playen, Gunungkidul, Yogyakarta, Jumat (22/4/2022).

Dalam sambutannya, Ma’ruf Amin mengatakan, laboratorium ini nantinya akan menjadi urat nadi yang akan membantu pemerintah meningkatkan produk layanan masyarakat, utamanya produk halal seiring meningkatnya permintaan produk halal baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

“Kita berharap laboratorium rujukan riset halal ini akan menjadi pendukung Indonesia menjadi produsen produk halal dunia tahun 2024 mendatang,” kata Wapres, Jumat (22/4/2022).

Lebih lanjut Wapres mengatakan, melalui fasilitas riset pangan, diharapkan BRIN mampu mendukung baik dari sisi industri riset dan penelitian, maupun substitusi produk impor. 

"Utamanya dalam menggantikan produk non halal dengan produk bahan halal yang banyak ditemukan di Indonesia, seperti babi contohnya. Babi bisa digantikan dengan produk halal yang bahan bakunya banyak didapat di berbagai daerah di Indonesia,” lanjutnya.

 

Wapres Ma’ruf Amin berharap, dengan telah diresmikannya BRIN yang ada di Gunungkidul ini, nantinya akan mampu menghasilkan produk halal yang bisa diekspor untuk memenuhi permintahan produk halal dunia. 

 

“Yang paling penting memastikan kemanfaatan dan kesusaian hasil riset dengan kebutuhan industri. Hasil riset yang dihasilkan juga harus bisa menginspirasi para pemuda sebagai peneliti muda,” harap Wapres.

 

Sementara itu, Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko, mengatakan, fasilitas riset pangan, BRIN sebagai laboratorium rujukan riset halal ini, memiliki dua target utama, yakni substitusi dan deteksi. Substitusi dilakukan pada produk yang diragukan kehalalannya, serta deteksi kehalalan melalui DNA maupun aroma.

“Menjadi pemain aktif diproduk halal dunia dibutuhkan riset yang canggih, sumber daya manusia unggul, dan infrastruktur yang memadai. Karenanya dalam pengembangan ini kita bekerjasama dengan berbagai perguruan tinggi di Indonesia,” terangnya.

Melalui laboratorium rujukan riset halal di Indonesia ini, lanjut Tri Handoko, nantinya juga akan melayani sektor usaha yang dikelola oleh pihak swasta. BRIN berkomitmen untuk meningkatkan daya saing produk sebagai pelaku riset, baik UKMK, Komunitas, maupun Individu.

“Hingga kini, BRIN telah menyediakan tiga laboratorium yang dilengkapi dengan instrumen penelitian canggih dalam mendukung riset pangan halal di Indonesia. Ketiga laboratorium tersebut berada di Cibinong, Serpong, serta Playen, Gunungkidul,” kata Handoko.

Terpisah Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, mendukung upaya pemerintah menjadi produser produk halal dunia ini.

“Saya sangat mendukung dan mengapresiasi program pemerintah ini, dan berharap produk halal sehat khas indonesia dapat didorong hingga masuk ke pasar global," ujar Sultan. (Ldhp)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:28
02:34
05:34
03:35
06:44
01:17
Viral