- Tim tvOne - Santosa Suparman
Akses Jalan Dibuka Warga Tetap Tuntut TPA Sampah Piyungan 2025 Tutup Permanen
Meski tidak akan ada kompensasi berbentuk materi dari Pemda ke warga, Herwin berharap pemulihan lingkungan di sekitar TPA Sampah Piyungan lebih meperhatika kesehatan dan pemenuhan air bersih bagi warga harus diprioritaskan pemerintah.
"Pemulihan lingkungan itu diantaranya adalah termasuk pengelolaan air lindi yang dibuang ke sungai kecil timur dusun Banyakan. Pengelola menjanjikan pengelolaan air lindi bakal beroperasi Juli ini," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Balai Pengelolaan Sampah DLH DIY, Jito saat ditemui di TPA Sampah Piyungan mengatakan pihaknya memberlakukan pembatasan armada yang akan membuang sampah usai pembukaan blokade.
Hal ini dilakukan untuk menjaga agar situasi di jalan menuju TPA Sampah piyungan tidak macet dan krodit sehingga dapat menggangngu aktifitas warga. Oleh karena itulah dilakukan pembatasan.
"Kami lakukan komunikasi terus agar tidak semua armada menuju ke Piyungan siang ini. Kami akan informasikan jika kondisi TPA Sampang Piyungan agak longgar maka armada bisa merapat. Jika kondisi normal setiap hari armada yang masuk mencapai 350 rit (pulang-pergi). Hingga tiga hari kedepan kita akan atur, Kota Yogyakarta dan Sleman sudah kita himbau untuk tidak mengirim dulu. Nunggu tempatnya Selo," terang Jito.
Pembuangan sampah untuk saat ini diarahkan ke Zona A dan Zona B untuk memenuhi batas maksimal ketinggian 140 mdpl yang kemudian akan dilanjutkan dengan penutupan permanen untuk dibuat zona hijau.
"Seluruh sampah yang masuk nanti akan kita arahka ke zona A dan B yang kemudian diratakan," pungkas Jito . (Ssn/Mzn)