- ANTARA PHOTO/Hendra Nurdiyansyah/foc.
Pertunjukan Spektakuler Wayang Kulit di G20's DEWG, Penonton Terhibur
Jakarta – Pertunjukan wayang kulit ditampilkan pada forum kedua G20 DEWG (Digital Economy Working Group) yang digelar di Yogyakarta.
Abi, nama salah satu pembuat wayang kulit yang diundang untuk memperlihatkan cara pembuatan karya seni bangsa tersebut, merasa sangat optimis bahwa delegasi yang datang pada G20 DEWG akan menikmati keindahan budaya Yogyakarta.
¨Yogyakarta mengandung nilai sejarah dan seni yang tinggi, wayang kulit salah satunya. Kami berharap para delegasi dapat terhibur dengan budaya dan sejarah Yogyakarta,¨ tutur Abi dikutip dari konferensi pers Kementerian Komunikasi dan Informatika pada Selasa (17/05/2022).
Wayang kulit adalah salah satu seni tradisional Indonesia yang sangat dikenal. Perpaduan antara seni peran, music, narasi dan seni lainnya menyajikan pertunjukan wayang kulit yang menakjubkan.
Wayang Kulit telah diakui oleh UNESCO sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity pada 2003.
Untuk mencegah penyebaran penularan Covid-19 selama sesi forum dan pertunjukan wayang kulit, penyelenggara memberlakukan protokol kesehatan yang ketat selama acara berlangsung.
Sebelumnya, para anggota dan delegasi pers harus mengikut rapid test Covid-19. Sejak tahun 2016, G20 juga sudah menetapkan isu digitalisasi sebagai katalis penting pertumbuhan ekonomi.
Selama Kepresidenan G20 Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika memainkan peran penting untuk mengefektifkan pembahasan isu-isu transformasi ekonomi berbasis digital di setiap kelompok kerja dan kelompok keterlibatan G20.
Lebih lanjut, Sekretaris Jenderal Kementerian, Mira Tayyiba, menegaskan bahwa Kepresidenan G20 Indonesia akan menampilkan berbagai inisiatif di sektor ekonomi digital untuk memperkuat pembahasan dalam forum DEWG G20 kedua.
Inisiatif-inisiatif tersebut akan dipresentasikan dalam Wall of Indonesia's Digital Transformation yang merupakan inisiatif dari anggota Gugus Tugas Industri G20 DEWG yang terdiri dari berbagai pelaku industri, ujarnya. (ant/rka)