- via laman Mapio
Mengenal Jalan Wijilan Sebagai Sentra Gudeg Kuliner Khas Yogyakarta
DI Yogyakarta - Berbicara soal kuliner khas Yogyakarta, dari sekian banyak yang ada, pasti gudeg adalah yang pertama kali terlintas di benak kita.
Yogyakarta memang identik dengan Gudeg sebagai kuliner tradisional khasnya. Ketika kamu berwisata atau berkesempatan mengunjungi Yogyakarta, belum lengkap rasanya jika belum mencoba kuliner yang satu ini.
Gudeg sendiri merupakan kuliner yang terbuat dari olahan nangka muda dan santan. Makanan ini biasa dikonsumsi dengan berbagai macam lauk pauk seperti krecek, telur, ayam, tempe dan tahu bacem.
img: Gudeg Kalengku
Gudeg memiliki rasa yang cenderung manis, namun ada juga rasa gurih karena campuran bumbu areh (santan Kental). Kamu bisa menemui banyak warung yang menjual gudeg di berbagai sudut Yogyakarta.
Namun, ada satu kawasan terkenal sekaligus bersejarah yang menjadi sentra dari masakan gudeg yaitu Jalan Wijilan.
Kampung Wijilan berada di sebelah Selatan Plengkung Tarunasura atau yang lebih dikenal dengan sebutan Plengkung Wijilan. Posisinya tepat di sisi Timur dari Alun Alun Utara. Ketika datang ke tempat ini, kamu akan disambut oleh warung gudeg yang berjejer.
Dilansir dari laman informasi pariwisata Yogyakarta, awalnya tempat ini hanya dihuni oleh satu penjual gudeg, yaitu Warung Gudeg Bu Slamet. Ia yang pertama kali merintis warung gudeg pada tahun 1942.
Beberapa tahun kemudian warung gudeg di daerah itu bertambah, dengan headiran Warung Gudeg Campur Sari dan Warung Gudeg Bu Djuwariah atau yang kemudian kita kenal dengan sebutan Gudeg Yu Djum.
img: Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta via JogjaGenpi
Namun sayang, sekitar tahun 1980-an Warung Gudeg Campur Sari tutup. Dan kemudian muncul Warung Gudeg Bu Lies pada kisaran tahun 1990-an. Hingga saat ini ,sudah banyak bermunculan warung-warung gudeg lainnya yang berjualan di daerah Wijilan.
Gudeg Wijilan sendiri memang memiliki rasa yang khas. Gudegnya adalah jenis gudeg kering dengan dominan rasa manis juga sedikit pedas. Sebagai lauk pelengkap, biasanya disajikan bersama daging ayam kampung dan telur bebek yang dipindang kemudian direbus.
Yang menarik, buat kamu yang penasaran dengan cara pengolahannya, beberapa penjual di Wijilan tidak keberatan menunjukkan cara memasak gudeg kepada para pengunjung.
Bahkan di warung Gudeg Yu Djum menawarkan paket wisata memasak gudeg kering bagi anda yang ingin memasak sendiri dengan pengarahan langsung dari Yu Djum.
Jadi, wisatawan atau pengunjung bisa seharian penuh belajar membuat gudeg, dari mulai merajang gori (nangka muda), meracik bumbu, membuat telur pindang, sampai mengeringkan kuah gudeg di atas api.
Gudeg juga kerap kali dijadikan oleh-oleh khas Yogyakarta oleh para wisatawan. Dan biasanya yang dipilih adalah gudeg yang ada di kawasan jalan Wijilan ini. Sebab Gudeg Wijilan adalah gudeg kering, sehingga ketahanannya dapat bertahan hingga tiga hari. (Mzn)