- Tim tvOne - Andri Prasetyo
Sapi Ukuran Jumbo Milik Anak Yatim di Sleman Dipesan Presiden Jokowi untuk Kurban
Sleman, DIY - Seekor sapi milik warga lereng Gunung Merapi, Sleman, Yogyakarta, menjadi salah satu hewan yang dipesan Presiden Joko Widodo untuk disembelih saat Hari Raya Idul Adha 2022. Sapi bernama Abimanyu tersebut sehari-hari dipelihara seorang pelajar sekolah menengah pertama (SMP) yang juga anak yatim.
Adalah Hendy Oktri Pamungkas (14), remaja yang memelihara sapi tersebut bersama ibunya, Siti Kusmiatun (59). Keduanya tak menyangka sapi yang telah mereka pelihara sekitar 2 tahun itu akan dibeli Presiden Jokowi.
Ditemui di kandangnya Dusun Rejosari, Argomulyo, Cangkringan, Sleman, Siti bercerita sejak awal hingga akhirnya sapi milik anaknya yang dipilih presiden. Awalnya ia mencoba peruntungan dengan mengikuti seleksi sapi kurban Presiden Jokowi.
Ia harus bersaing dengan 11 sapi lain di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kemudian Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY melakukan survei dan memeriksa terkait kelayakan serta kesehatan Abimanyu.
"Saya sebenarnya juga pesimis soalnya pesertanya banyak tapi pokoknya semangat aja deh. Mudah-mudahan Yang Kuasa bisa mengabulkan permohonan kita, mudah-mudahan masuk seleksi, ternyata Alhamdulillah lolos," kata Siti, Rabu (22/6/2022).
Siti menjelaskan, sapi miliknya berumur sekitar 3 tahun dan memiliki berat 850 kilogram. Sapi berjenis PO (Peranakan Ongole) tersebut memiliki panjang 144 cm, lingkar dada 205 cm dan tinggi pundak mencapai 150 cm.
Sekitar tiga bulan lalu, sapi tersebut baru berbobot sekitar 718 kg. Siti kemudian membawa Abimanyu ke Bengkel Sapi Kalijeruk untuk penggemukan dan hasilnya luar biasa.
"Jadi jangka waktu tiga bulan itu kenaikannya 1,5 kuintal, sekitar itu," terangnya.
Menurut Siti, sapi tersebut rencananya akan disembelih pada Hari Raya Idul Adha 1443 H. Untuk lokasinya, ada dua alternatif.
"Kemarin kan ada dua pilihan, kalau gak di Istana (Gedung Agung) Yogya, itu di Cangkringan tapi Cangkringan sebelah mana kita juga belum tahu, kita nunggu aja," ujar Siti.
Saat ditanya terkait harga jual sapi miliknya, Siti terlihat enggan untuk menjawabnya. Namun disebut-sebut harganya mencapai sekitar Rp 80 juta.
Guna mencegah Abimanyu terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK), Siti dan Hendy mengawasi dengan sangat ketat. Kandangnya ditutup rapat dengan pintu gerbang dan diberi tulisan 'Maaf sementara tidak boleh masuk kandang'.
"Biar gak keluar masuk banyak orang, cuma dua orang ini (Hendy) sama Mas Pur (orang yang dipercaya membantu merawat) tadi. Kita juga selalu menjaga kebersihan kandang, trus dikasih suplemen, telor bebek, gula Jawa (gula merah) direbus tiap tiga hari sekali," bebernya.
Siti menambahkan, saat ini ada tiga ekor sapi yang dipelihara di kandang miliknya. Ketiganya dirawat oleh Hendy bersama tetangganya bernama Mas Pur.
Sementara bagi Hendy, sapi bukanlah hewan yang asing. Sebab almarhum ayahnya memang sudah lama menjadi peternak sapi.
Keluarganya bahkan menjadi langganan untuk menyediakan hewan kurban jenis sapi dari Pemda DIY. Selain itu, Hendy sejak kecil juga kerap diajak ayahnya untuk membeli dan merawat sapi.
"Sering ikut bapak ke pasar, sering diajak untuk kulakan sapi atau lihat sapi yang mau dijual," ucapnya.
Lantaran masih sekolah, Hendy harus bisa membagi waktu antara belajar dan merawat sapi. Ia pun sudah membuat jadwal kapan harus memberi makan sapi dan kapan menuntut ilmu.
Karena sudah menjadi anak yatim, Hendy pun bercita-cita meneruskan usaha ayahnya jika sudah lulus sekolah.
"Insya Allah tapi sekarang mau belajar dulu, sekolah dulu yang utama," pungkasnya. (Apo/Buz).