- Tim tvOne - Andri Prasetyo
Sebanyak 40 Sapi PMK, Petugas di Sleman Suntikkan Vitamin ke Sapi
Sleman, DIY - Petugas kesehatan hewan di Sleman, Yogyakarta melakukan pemeriksaan dan penyuntikan vitamin kepada sapi yang terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK) di kandang kelompok wilayah Bimomartani, Ngemplak, Rabu (22/6/2022).
Pemeriksaan ini melibatkan petugas dari Puskeswan Ngemplak bersama Satgas PMK Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) UGM. Dokter hewan dari Puskeswan Ngemplak, Sleman, Yeni Kurniawati mengatakan, pemeriksan ini merupakan lanjutan dari kegiatan pekan lalu.
"Hari ini kita pengobatan lanjutan, penanganan pertama dari Puskeswan itu hari Kamis dan Jumat (pekan lalu). Karena populasinya banyak hari Kamis itu kita mulai yang bergejala demam, nafsu makan turun, terus keluar leleran, itu yang kita utamakan untuk support penyuntikan vitamin," kata Yeni di lokasi penyuntikan.
Pada pemeriksaan lanjutan kali ini, Yeni menemukan sapi-sapi yang telah disuntik sebelumnya dalam kondisi membaik. Sapi-sapi tersebut sudah mulai mau makan dan luka di bagian mulut, hidung, serta kakinya sudah berkurang.
"Ada beberapa peningkatan tapi ada juga yang perlu suntikan ulang," ujar Yeni.
Petugas dari FKH UGM, Dwi Sunu Datrianto menjelaskan, penanganan hewan terserang PMK memang tidak bisa hanya dilakukan dalam sekali terapi. Selain itu, juga harus dibarengi dengan penanganan lain seperti pembersihan kandang dan penyemprotan disinfektan.
"Harus rutin menyemprotkan disinfektan setiap hari. Kami juga sudah berdiskusi dengan kelompok ternak, setelah ini akan dilakukan lockdown dengan pembatasan transportasi ternak serta keluar masuk orang," terang Dwi.
Ketua Kelompok Ternak Dwi Mulyo Utomo, Agus Triyono menyebut ada 56 ekor sapi di kandang kelompoknya. Dari jumlah itu, 40 sapi di antaranya terserang PMK.
"Itu 4 hari langsung bareng kena dan langsung disuntik sudah ditangani oleh Puskeswan, sekarang tinggal pemulihan," ucap Agus.
Sapi-sapi tersebut menurut Agus memang dipersiapkan untuk dijual pada Hari Raya Idul Adha 1443 H. Namun karena meluasnya wabah PMK ini, tingkat penjualan sapi di kandang kelompoknya menurun drastis.
"Kalau tahun kemarin tidak ada PMK itu semua sapi yang ada di kandang ini terjual semua. Kalau saat ini banyak sekali yang tidak terjual karena kahanan (keadaan PMK)," ungkapnya.
Agus berharap wabah PMK ini segera bisa diatasi, utamanya mendekati hari raya kurban.
"Semoga cepat selesai (PMK-nya) biar sapinya terjual," pungkas Agus. (Apo/Buz).