- via laman informasi pariwisata Pemprov Yogyakarta
Menikmati Kuliner Tradisional Yogyakarta di Warung Sego Nggengeng Mbah Marto
DI Yogyakarta - Sudah bukan rahasia lagi kalau Daerah Istimewa Yogyakarta menjadis salah satu kota tujuan wisata yang pas untuk menghabiskan waktu liburan maupun akhir pekan.
Bagaimana tidak, di kota ini kamu bisa menikmati berbagai jenis wisata, mulai dari wisata alam, wisata sejarah, hingga wisata kuliner.
Bagi kamu yang sedang berwisata di Yogyakarta, dan ingin menikmati kuliner tradisional Yogyakarta lain selain gudeg, berikut rekomendasi tempat kuliner legendaris Jogja yang kami rangkum dari laman informasi pariwisata Pemerintah Yogyakarta.
Warung tersebut adalah Sego Nggeneng Mbah Marto. Jika kamu datang dari pusat kota Jogja, untuk sampai ke warung Sego Nggeneng Mbah Marto ini, kamu ke arah selatan mengikuti Jalan Parangtritis sampai di ISI Jogja dan kantor pos Sewon.
Kemudian belok ke kanan (barat) sampai ke dusun Nengahan. Telusuri gang itu hingga sampai di sebuah pertigaan yang ada tugu Projotamansari yang mengarah ke sebuah masjid.
Menyediakan kuliner tradisional
Warung makan ini dimiliki oleh mbah Martodiryo atau mbah Marto Gowok yang berusia 80 tahun. Kamu bisa menikmati menu Gudeg Klasik dengan kuah yang tidak kental dan sayuran hijau daun pepaya.
Selain itu ada sambal khas menggunakan kacang tholo yang dimasak pedas serta memakai rambak atau krecek ndeso. Untuk lauk pauk berupa tahu, tempe, telur, rempelo ati dengan cara dimasak memakai bumbu besengek dan mangut lele.
Dapur yang masih menggunakan tungku dan kayu bakar
Keunikan lain yang menjadi daya tarik dari warung ini selain menunya adalah, pengunjung langsung masuk dapur dari warung ini untuk mengambil sendiri makanannya dan bebas memilih tempat untuk makan.
Dinding dapur dipenuhi jelaga membuat suasana jadul yang beda. Apalagi racikan bumbu tradisionalnya yang sangat memanjakan lidah. Sebab makanan yang disajikan dimasak menggunakan keren atau tungku berbahan bakar kayu.
Menu mangut lele khas
Di warung Sego Nggeneng Mbah Marto ini cara memasak mangut lele sangat berbeda dengan yang lain.
Sebelum masuk proses pemasakan, lele dibersihkan dan ditusuk dengan pelepah daun kelapa kemudian diasapi terlebih dahulu di atas api yang berasal dari sabut kelapa yang dibakar.
Penggunaan pelepah pisang membuat lele tidak lengket dan hasil dari pengasapan menghasilkan daging lele yang kenyal serta menyisakan rasa sangit.
Setelah diasapi, lele kemudian dimasukkan ke dalam bumbu mangut, seperti bumbu gulai namun pedas dan dipanaskan di atas ‘keren’ (tungku tanah) sampai matang. Menu tersebut menjadi salah satu menu khas dan cukup populer dari warung ini.
Pilih sendiri tempat makan yang nyaman
Keunikan lain dari warung ini, para pengunjung dibebaskan untuk memilih tempat duduk yang disediakan serta tidak ada ruangan yang ditata seperti warung makan pada umumnya.
Kamu bisa memilih mulai dari teras rumah, ruang tamu dan dapur untuk menjadi tempat makan, tidak ada batas antara pengunjung dengan pemilik warung.
Suasana keakraban tersebut menjadi ciri khas kuat, sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi warung Sego Nggeneng Mbah Marto ini. (Mzn)