- Dok.Wikipedia
Ketika Jakarta Ditekan Belanda, Inisiatif Sri Sultan Hamengku Buwono IX Ini Menyelamatkan Pemerintahan Soekarno
Yogyakarta, DIY - Ketika itu, tahun 1949 Soekarno-Hatta beserta seluruh jajaran staf kabinet Republik Indonesia harus kembali ke Jakarta, masa pemerintahan dengan Yogyakarta sebagai Ibu Kota Negara telah usai. Sri Sultan Hamengku Buwono IX menyampaikan pesan perpisahan dengan sangat berat hati.
“Yogyakarta sudah tidak memiliki apa-apa lagi, silakan lanjutkan pemerintahan ini di Jakarta”. Demikianlah Sri Sultan Hamengku Buwono IX menjalankan sabda pandita ratu-nya.
Sejarah telah mencatat tentang peran besar Sri Sultan Hamengku Buwono IX bagi tegaknya NKRI pada masa perang merebut kemerdekaan.
Pernyataan bergabung dengan Indonesia menjadi salah satu tonggak penting sejarah Keraton Yogyakarta. Dikutip dari sumber kratonjogja.id, ketika sebuah negara baru lahir dengan dikumandangkannya proklamasi oleh Soekarno dan Moh. Hatta pada di 17 Agustus 1945, Sri Sultan Hamengku Buwono IX segera mengambil sikap.
Foto: Presiden Soekarno (kiri) dan sri Sultan Hamengku Buwono IX, April 1949 (Dok.Wikipedia)
Dua hari setelah proklamasi, Ia mengirim telegram ucapan selamat kepada para proklamator. Dua minggu setelahnya, tepatnya tanggal 5 September 1945, bersama Paku Alam VIII, Ia mengeluarkan maklumat yang menyatakan bahwa daerah Yogyakarta adalah bagian dari wilayah Republik Indonesia.