- Tim tvOne - Andri Prasetiyo
Mahasiswa FTI UII Kembangkan Alat Pengolah Sampah Popok Bayi Ramah Lingkungan
"Tujuan dari ruang dryer itu nanti adalah fungsinya untuk mengeringkan sampah-sampah basah. Setelah sampahnya kering kita akan memasukkannya ke dalam ruang bakar untuk nanti digunakan sebagai bahan baku dalam proses Insenerator ini," terangnya.
Sampah yang sudah ada di ruang bakar kemudian menghasilkan asap panas dan kotor yang akan mengalir ke ruang pengering. Dari situ, asap akan dimasukkan ke dalam ruang filter yang diisi dengan zeolit alam.
Dari proses itu, partikular-partikular asap berupa arang yang terbang akan dijerat dalam filter. Kemudian partikular minyak akan dijerat dalam alat scrubber.
Cara kerja komponen scrubber adalah mengalirkan air dari atas dan mengalirkan gas dari bawah. Pada proses kontak antara uap minyak dan air ini terjadi proses penyerapan sehingga uap tidak akan keluar ke lingkungan namun jatuh ke tempat air yang telah disediakan.
Air yang awalnya berwarna bening akan berubah keruh oleh jeratan partikular. Limbah cair dalam air tersebut kemudian bisa dibuang ke lingkungan dan asap yang dihasilkan sudah relatif cukup bersih.
Cholila Tamzysi, peneliti sekaligus dosen FTI UII menerangkan, proses pengolahan sampah dengan alat ini berlangsung antara satu hingga dua jam, tergantung dari jenis limbahnya.
"Kalau sampah yang kita bakar terdiri dari material yang mudah terbakar seperti plastik itu satu jam selesai, dan itu mudah kering. Tapi kalau sampah yang kita bakar itu seperti daun-daunan prosesnya agak lama, tergantung kering atau tidaknya," jelasnya.