- Tim tvOne - Nuryanto
Legenda Pasukan Hantu Maut, Laskar Rakyat yang Membuat Belanda Tak Bisa Tidur Nyenyak di Yogyakarta
Yogyakarta, DIY - Saat itu tahun 1949, di sepanjang Jalan Ireda hingga seputaran Kali Code di Kampung Keparakan Kota Yogyakarta, tubuh para pemuda pejuang bergelimpangan di berbagai sudut kota Yogyakarta kala itu. Para pemuda pejuang berguguran setelah diberondong tentara Belanda
Ketika itu Belanda tengah melancarkan Agresi Militer II atau yang disebut sebagai Operasi Gagak, yang dilancarkan sejak 19 Desember 1948 dengan serangan pembuka terhadap Yogyakarta, ibu kota Indonesia saat itu.
Pengorbanan saat menghadapi Agresi Militer Belanda itu, merupakan sepenggal kisah kepahlawanan para pejuang pemuda dari berbagai kampung di selatan Yogyakarta yang menolak kembalinya Belanda.
Foto: Pasukan Operasi Gagak yang menunggu penerbangan pesawat dari Semarang menuju Yogyakarta.(Wikipedia)
Menurut Mas Panewu Suraksohargo atau Tri Nugroho, Juru Kunci Makam Kintelan, jenasah para pejuang yang tidak diketahui identitasnya pada peristiwa tersebut kemudian dimakamkan di Makam Kintelan Dipowinatan, Yogyakarta dan diberi tanda tetenger sebagai "Pahlawan Tak Dikenal".
"Meski tanpa nama, namun darah para pejuang yang telah tumpah, selalu akan dikenang dan dihormati dari generasi ke generasi. Para ahli waris maupun warga kampung secara rutin melakukan ziarah ke makam ini" cerita Tri Nugroho.