Sumber :
- Andri Prasetiyo
Kenalkan, Raja Muhammad Hayuri Islami Mahasiswa Filsafat Universitas Gadjah Mada Termuda yang Berusia 15 Tahun
Selasa, 2 Agustus 2022 - 02:47 WIB
Sleman, DI Yogyakarta - Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menggelar Pelatihan Pembelajar Sukses bagi Mahasiswa Baru (PPSMB) di Lapangan Grha Sabha Pramana, Senin (1/8/2022). Masa orientasi dan pengenalan kampus ini diikuti oleh 9.833 mahasiswa baru dari seluruh fakultas. Salah satu mahasiswa yang ikut dalam kegiatan PPSMB UGM 2022 adalah Raja Muhammad Hayuri Islami, remaja asal Pekanbaru, Riau, ini bahkan dipanggil ke depan panggung bersama Rektor UGM Ova Emilia, dan Gubernur DIY Sri Sultan HB X.
Raja Muhammad Hayuri Islami terpilih sebagai salah satu yang dipanggil ke depan karena menjadi mahasiswa termuda UGM pada tahun ini. Raja berhasil masuk ke UGM pada usia 15 tahun 11 bulan 11 hari.
"Rasanya pasti saya senang dan bangga karena bisa menjadi mahasiswa termuda tahun ini dan menjadi mahasiswa baru di UGM," kata Raja, Senin (1/8/2022).
Raja bercerita bagaimana ia bisa masuk kuliah dalam usia yang terbilang relatif belia. Saat masih berusia 5 tahun, ia sudah masuk ke Sekolah Dasar di wilayahnya. Anak sulung dari dua bersaudara itu menyelesaikan studi SD selama enam tahun. Meski masih belia, tapi Raja termasuk siswa yang berprestasi.
Ia selalu masuk dalam ranking 3 besar saat SD. Raja kemudian masuk ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan selesai selama 3 tahun.
"Dan ketika SMA saya mengikuti kelas akselerasi, jadi saya bersekolah SMA hanya dalam kurun waktu 2 tahun," terangnya.
Setelah lulus dari MAN Negeri 2 Pekanbaru, Raja kemudian mencoba peruntungan dengan masuk mendaftar ke UGM. Filsafat adalah fakultas dan program studi yang dipilih remaja kelahiran 17 Agustus 2006 tersebut.
"Pertama, saya sangat senang dengan filsafat, dan juga memiliki passion mungkin di sana," tegasnya.
Memiliki usia yang terpaut hingga tiga tahun dengan mahasiswa baru kebanyakan, Raja mengaku tidak canggung. Ia mengaku tetap bisa beradaptasi dengan teman-temannya yang berusia lebih tua.
Kini, setelah masuk ke Filsafat UGM, Raja ingin mengejar cita-citanya waktu kecil. Yakni ingin menjadi tenaga pengajar atau dosen. Sebagai upayanya, Raja ingin melanjutkan studi ke S2 jika sudah lulus dari S1. Profesi dosen, bagi Raja sangat mulia karena bisa membagikan ilmu yang dimiliki kepada orang lain.
"Kalau untuk profesi, jadi dosen mungkin bisa. Alasannya karena saya bisa memberikan manfaat kepada orang lain, orang terdekat saya dengan ilmu yang saya peroleh di UGM ini," ungkapnya.
"Saya senang bercerita, saya senang membagi ilmu kepada orang lain dari kecil, jadi mungkin saya pikir menjadi dosen profesi yang baik dan bagus untuk saya di ke depan hari," sambungnya.
Rektor UGM, Ova Emilia berharap momentum PPSMB bisa menjadi langkah awal bagi Gadjah Mada Muda untuk memperkuat karakter 'Sang Juara'. Yakni pribadi yang santun, adil, nasionalis, gembira, jujur, unggul, amanah, religius, dan andal.
"Saat menjadi seorang mahasiswa, para Gadjah Mada Muda harus mulai menyadari peran dan tanggung jawab sebagai sosok pembelajar sejati. Memupuk semangat kolaborasi, membangun ketahanan diri, inovasi dan kemampuan beradaptasi, telah menjadi budaya belajar kaum intelektual, untuk merespon kompleksitas perkembangan lingkungan sosial," papar Ova.
Ova juga berpesan agar para mahasiswa baru memahami mandat serta tanggung jawab mereka sebagai sosok pembelajar di Kampus UGM. Dan terus belajar untuk memperkuat kapasitas serta kompetensi diri dalam setiap jengkal ruang kesempatan.
"Kelak, bekal ilmu yang diperoleh selama mengeyam pendidikan di kampus ini akan menjadi bentuk pertanggung jawaban pengetahuan kalian di kehidupan sosial masyarakat masa depan," pungkasnya. (apo/ade)