Tragedi Kanjuruhan, PSIM: Demi Kemanusiaan Kami Apresiasi Liga 2 Ditunda Dua Pekan

Yogyakarta, DIY -  Chief Executive Officer PSIM Jogja, Bima Sinung Widagdo, mengapresiasi langkah dari Liga Indonesia Baru (LIB) untuk menghentikan sementara seluruh kompetisi, baik Liga 1 maupun Liga 2.

“Kami mengapresiasi dan menyetujui sepenuhnya keputusan LIB yang menghentikan sementara pelaksanaan Liga untuk waktu paling tidak 2 pekan," ungkap Bima.

"Dalam situasi saat ini keputusan tersebut dirasa tepat, karena pertama untuk alasan kemanusiaan, dimana saat ini persepakbolaan nasional baru saja ditempa bencana yang demikian besar yang mengakibatkan begitu banyak korban jiwa," lanjutnya.

Sebelumya melalui laman resmi PSIM Yogyakarta juga turut menyampaikan duka cita yang mendalam atas kejadian di Kanjuruhan Malang. 

Bima juga berharap dengan ditundanya gelaran Liga Indonesia dapat memberikan kesempatan kepada semua pihak untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh, agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

"Di samping itu penundaan sementara diharapkan memberi kesempatan semua pihak untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh dan bisa menerapkan langkah-langkah preventif agar kejadian serupa tidak berulang lagi," kata Bima.

PSIM Yogyakarta yang merupakan salah satu klub sepakbola tertua di Indonesia bahkan menjadi embrio tsrbentuknya PSSI selalu berharap sepakbola nasional bisa kembali berjaya dalam semangat untuk menyatukan bangsa seperti dalam sejarah panjang persepakbolaan nasional itu sendiri.

Menurut Bima, kejadian Kanjuruhan kemarin merupan peristiwa yang amat tragis yang menyebabkan hilangnya ratusan nyawa (bahwa termasuk sebagai salah satu bencana sepakbola terbesar di dunia). Menurut pendapat kami harus dilakukan investigasi yang melibatkan pihak independen, sehingga dapat dihasilkan evaluasi yang obyektif dan memberikan solusi bagi persepakbolaan nasional ke depannya," jelas Bima.

Terkait penundaan laga pertandingan PSIM Yogyakarta akan menyetujui dan mengapresiasi keputusan LIB. Namun PSIM Yogyakarta tetap berharap kejadian Kanjuruhan bisa dievaluasi secara menyeluruh demi peraepakbolaan nasional.

"Kendati demikian, setelah itu juga harus ditindaklanjuti dengan evaluasi yang menyeluruh," pungkas Bima. (nur/mii)