- Tim tvOne - Nuryanto
Terjadi Kegempaan Guguran 9 Kali di Gunung Merapi
Yogyakarta, DIY - Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta kembali menunjukkan kegempaan baik guguran maupun vulkanik dalam.
Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mengamati sejak pukul 00.00 - 06.00 WIB, Selasa (11/10/2022) terjadi kegempaan Guguran Gunung Merapi sebanyak 9 kali (Amplitudo 3-16 mm, dengan durasi 30.2-122 detik).
Kemudian kegempaan Hybrid/Fase Banyak 11 kali (Amplitudo 3-13 mm, S-P 0.2-0.6 detik, durasi 6.2-12.8 detik). Serta Vulkanik Dalam 14 kali (Amplitudo 3-9 mm, S-P 0.2-0.7 detik, durasi 7.2-13.5 detik).
Sementara, data meteorologi di Gunung Merapi teramati cuaca berawan dan mendung. Angin bertiup lemah ke arah barat. Suhu udara 17.1-19°C, kelembaban udara 81-93.6 %, dan tekanan udara 873.4-918.4 mmHg.
Secara visual, pagi ini Gunung Merapi tampak jelas, dengan kabut 0-II, hingga kabut 0-III. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 10-20 meter di atas puncak kawah.
BPPTKG Yogyakarta masih menetapkan tingkat aktivitas Gunung Merapi pada level III (siaga). Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 kilometer, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 kilometer.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 kilometer dan Sungai Gendol 5 kilometer. Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.
BPPTKG mengimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. (Nur/Dan)