- Istimewa
Alhamdulillah, 4 Pasien Gagal Ginjal di RSUP Sardjito Dinyatakan Sembuh
Sleman, DIY - Sebanyak 4 orang pasien gagal ginjal akut yang dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Sardjito, dinyatakan sembuh. Mereka sebelumnya didiagnosis mengalami gangguan ginjal akut progresif atipikal atau Acute Kidney Injuri (AKI).
"RSUP Dr Sardjito saat ini yang kami laporkan ada 13 pasien dengan yang sembuh atau rawat jalan itu ada 4 pasien di mana 1 masih pemantauan dialisis atau cuci darah," kata Pakar Nefrologi Anak RSUP Dr Sardjito Retno Palupi, Selasa (25/10/2022).
Menurut Retno, dari 4 pasien yang sembuh tersebut 2 di antaranya berasal dari DIY dan 2 sisanya dari luar DIY. Mereka sebelumnya telah menjalani perawatan medis selama kurang lebih 2 hingga 3 pekan.
Adapun indikasi kesembuhannya adalah fungsi ginjal yang sudah membaik dibanding sebelumnya. Bahkan, fungsi ginjalnya sudah bisa dikatakan mendekati normal.
"Misalnya normalnya 90 dia 89, jadi fungsi ginjalnya sudah jauh lebih baik dari pada waktu dia gagal ginjal akut di Rumah Sakit Sardjito," terangnya.
Retno melanjutkan, 1 dari 4 pasien yang sembuh sebenarnya masih dalam monitoring cuci darah. Namun pada saat kontrol hari kemarin, fungsi ginjalnya sudah berangsur-angsur membaik.
Pihaknya masih memonitor apakah masih diperlukan cuci darah lagi atau tidak. Sebab menurutnya ureum dan kreatininnya dari pasien berusia 13 tahun rujukan dari Jawa Tengah itu juga membaik.
Retno menambahkan, 4 orang tersebut saat di Sardjito ditangani menurut panduan pasien gagal ginjal. Pihaknya tidak memberikan obat-obatan khusus kepada pasien hingga akhirnya dinyatakan sembuh.
"Terapi-terapinya sesuai dengan gagal ginjal akut, pemenuhan kebutuhan cairan, kemudian bila ada infeksi kami atasi infeksinya dengan antibiotik, kemudian pemantauan hemodinamik pasien. Secara umum tata laksana dari gagal ginjal akut," ungkap Retno.
Di sisi lain, Retno juga menyampaikan bahwa hingga kini total ada 7 pasien yang meninggal dunia di RSUP Dr Sardjito. Namun 1 pasien terakhir yang meninggal dunia itu bukan karena gangguan ginjal akut.
"1 pasien meninggal itu sudah kami ketahui underline desease-nya atau penyakit yang mendasarinya. Jadi pasien ini sudah kami kriteriakan sebagai diskerdit atau sudah kami keluarkan dari gangguan ginjal akut progresif atipikal," urainya.
Selain itu, pihaknya juga masih merawat 2 pasien lagi yang masuk kategori gangguan ginjal akut. Namun kedua pasien tersebut sudah tidak dirawat inap di ruang intensif, melainkan ruang bangsal anak biasa.
Dokter Spesialis Anak RSUP Dr Sardjito, Kristia Hermawan menyatakan, empat pasien yang sembuh tersebut saat masuk ke Sardjito dalam kondisi gagal ginjal akut stadium berat. Bahkan, untuk beberapa pasien memiliki keterlibatan organ lain seperti gangguan fungsi hati dan penurunan kesadaran.
"Namun umumnya pasien yang baik (sembuh) ini tidak ada masalah dengan gangguan pendarahan. Kebanyakan pasien yang meninggal itu ada gangguan pendarahan," ujar Kristia.
Sementara itu, Ketua Cabang Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) DIY Tunjung Wibowo meminta masyarakat tetap tenang menyikapi kasus gangguan ginjal akut atipikal ini. Meski demikian, masyarakat juga harus meningkatkan kewaspadaan apabila mendapati anak mengalami gejala gagal ginjal akut.
"Semua anggota IDAI DIY telah meningkatkan perhatian khusus atas kasus AKI ini. Orang tua diharapkan waspada terutama yang memiliki anak di bawah 6 tahun yang mengalami penurunan volume atau frekuensi urin atau tidak ada urin, baik dengan atau tanpa gejala demam dan atau diare," pungkasnya. (apo/ppk)