- Tim tvOne - Nuryanto
Dalam 24 Jam, Gunung Merapi Luncurkan 2 Kali Guguran Lava Pijar dan 45 Gempa Guguran
Yogyakarta, DIY - Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta masih menunjukkan aktivitas guguran lava pijar maupun kegempaan.
Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta memantau dalam periode pengamatan Gunung Merapi selama 24 jam sejak pukul 00.00-24.00 WIB, Rabu (26/10/2022) telah meluncur 2 kali Guguran Lava Pijar.
Guguran Lava Pijar teramati mengarah ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimum 1 kilometer (1000 meter). Selain itu, terdengar 1 kali suara guguran dari Pos Pengamatan Babadan dengan instensitas suara sedang.
Sementara, data kegempaan menunjukkan terjadinya gempa Guguran 45 kali, Hembusan 3 kali, Hybrid/Fase Banyak 13 kali, Vulkanik Dalam 46 kali, dan Tektonik Jauh 1 kali.
BPPTKG Yogyakarta juga melaporkan kondisi cuaca di kawasan Gunung Merapi cerah, berawan, mendung, dan hujan. Angin bertiup lemah dan sedang ke arah timur dan barat. Suhu udara 13-24 °C, kelembaban udara 71-99 %, dan tekanan udara 627-920.4 mmHg. Volume curah hujan 63 mm per hari.
Secara visual Gunung Merapi tampak jelas, kabut 0-I, kabut 0-II, dan kabut 0-III. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 50-75 meter di atas puncak kawah.
Sejak 5 November 2022 hingga saat ini tingkat aktivitas Gunung Merapi masih ditetapkan pada Level III atau Siaga dengan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 kilometer, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 kilometer.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 kilometer dan Sungai Gendol 5 kilometer. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.
Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. (Nur/Dan)