- Tim tvOne - Andri Prasetiyo
Melestarikan Batik sebagai Warisan Budaya Indonesia dengan Belajar Motif Ecoprint
Sleman, DIY - Sebanyak 32 pegiat batik dari berbagai kota di Indonesia mengikuti pelatihan ecoprint di Prodi Rekayasa Tekstil, Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Islam Indonesia (UII). Pelatihan digelar dalam rangka ikut merayakan Hari Batik Nasional yang diperingati setiap tanggal 2 Oktober.
Terlebih, batik sudah diakui oleh Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Dunia (UNESCO) sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan budaya tak benda pada 2 Oktober 2009.
Bekerja sama dengan Ikatan Ahli Tekstil Seluruh Indonesia (IKATSI), mereka dilatih bagaimana membuat ecoprint. Para peserta sendiri tak hanya datang dari Yogyakarta, tapi juga kota-kota lain seperti Surakarta dan Purwokerto.
"Senang sekali bisa ikut pelatihan ini, bisa dapat ilmu dan juga teman baru," kata salah seorang peserta, Arina, dikutip dari laman resmi Prodi Rekayasa Tekstil FTI UII, Kamis (27/10/2022).
Pada pelatihan ini ada dua jenis kain yang digunakan, yakni kain yang diberi warna dan tidak diberi warna. Untuk kain yang diberi warna menggunakan pewarna dari larutan ekstrak zat warna alam.
Larutan ini berasal dari kulit kayu tegeran, tingi, dan mahoni. Adapun teknik ecoprint pada pelatihan ini menggunakan teknis kukus atau steam.
"Cara ini merupakan cara yang sederhana atau simpel, bisa dilakukan oleh siapapun tanpa ada kesulitan," ujar Agus Taufiq, Ketua Prodi Rekayasa Tekstil FTI UII.