- Tim tvOne - Santosa Suparman
Gunakan Bus Trans Jogja, Dishub DIY Hidupkan Jalur Bersejarah Palbapang Ngaben
Bantul, DIY - Pada zaman dahulu sebelum tahun 1970-an jalur transportasi umum yang menjadi idola masyarakat adalah jalur kereta api Stasiun Palbapang Bantul ke stasiun Ngabean.
Namun kini jalur rel kereta api telah yang telah lama tidak digunakan telah hilang tertimbun aspal dan tanah. Kini jalur bersejarah Palbapang Ngabean dihidupkan kembali oleh Dinas Perhubungan DIY tetapi bukan dengan kereta api namun menggunakan bus trans jogja dengan harga yang sangat terjangkau masyarakat.
Dari terminal Palbapang Bantul sampai kawasan parkir Ngabean, penumpang dikenakan tarif Rp3.7000 sekali jalan. Jika menggunakan kartu berlangganan hanya Rp 2.700,- dan untuk pelajar hanya membayar 60 rupiah sekali jalan.
Launching jalur baru Palbapang Ngabean Malioboro menggunakan transjogja secara resmi telah dilakukan Kamis ( 3/11/2022) pagi oleh Wakil Gubernur DIY Sri Paduka Paku ALAM X bersama Dirjen Angkutan Darat Kementerian Perhubungan Suharto.
Rute Palbapang Ngabean Maliobo ini mengerahkan 8 armada bus yang beroperasi mulai pukul 05.30 s.d 18.00 sebenarnya telah mulai operasi per 1 november 2022.
Kepala Dinas perhubungan DIY Ni Made Dwipanti Indrayanti mengatakan pada jalur sepanjang 12,5 Km yang menyusuri Jalan Bantul, pihaknya menyediakan sebanyak delapan armada yang akan beroperasi dari pukul 05.30 sampai 18.00 WIB.
“Ada dua misi yang kita usung dalam penyediaan sarana angkutan umum Bantul-Ngabean ini. Pertama adalah pemberdayaan kawasan selatan yang dirumuskan dalam dukungan infrastruktur dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia,” ungkap Ni Made Dwipayanti Kepala Dinas Perhubungan DIY usai acara launching burs transjogja jalur Palbapang Ngabean Malioboro.
Ni Made menambahkan Visi kedua adalah, menghidupkan kembali jalur bersejarah. Dimana dulu Bantul sampai Ngabean sejak 1895 di jalur yang sama pernah dilayani angkutan umum berupa kereta api. Keberadaan jalur inilah yang menghidupkan perekonomian masyarakat.
" Sebenarnya rencana menghidupkan jalur ini sudah dilakukan sejak tahun lalu. Bersamaan dengan evaluasi pada tiga jalur lainnya yang dinilai belum maksimal, salah satunya jalur Godean." katanya.
"Maka satu jalur dipindahkan ke Bantul untuk menggeliatkan jalur bersejarah Palbapang Ngabean Malioboro. Kita akan evaluasi terus keberadaan jalur ini. Jika memang berdampak positif pada peningkatan ekonomi masyarakat, maka akan kita upayakan dipertahankan,” lanjutnya.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengucapkan terima kasih atas dihidupkannya lagi jalur Palbapang-Ngabean. Tidak hanya menjadi angkutan umum bagi wisatawan yang akan berkunjung ke obyek wisata di Selatan Bantul.
“Keberadaan angkutan umum dengan tarif bagi pelajar Rp60 dan umum hanya Rp3.700 sekali jalan akan mengurangi ketergantungan warga dalam menggunakan kendaraan pribadi,” jelasnya.
Wakil Ketua DPRD DIY Huda Tri Yudiana berharap dengan adanya launching jalur baru transjogja Palbapang Ngabean Malioboro ini bisa meningkatkan animo masyarakat menggunakan angkutan umum. Pasalnya penerapan tarif yang murah ini tidak lepas dari subsidi tahunan yang diberikan oleh Pemda DIY maupun pemerintah pusat.
" Setiap tahunnya, Pemda DIY menggelontorkan subsidi untuk penyediaan angkutan umum senilai Rp130 miliar sedangkan dari pusat kita mendapatkan Rp 40 triliun. Hal ini harus dimaksimalkan betul subsidi tersebut untuk membantu masyarakat kecil,” pungkas Huda. (Ssn/Buz)