- Tim tvOne - Nuryanto
Awan Panas Gunung Merapi Kembali Meluncur 2 kali, Jarak Luncur 1 Kilometer
Yogyakarta, DIY - Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta kembali menluncurkan awan panas guguran.
Dari Pengamatan Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta awan panas guguran Gunung Merapi meluncur 2 kali Jumat (11/11/2022) pukul 09.05 WIB dan pukul 12.08 WIB.
Awan panas guguran pada pukul 09.05 WIB, tercatat di seismogram dengan amplitudo 18 mm dan durasi 135 detik. Jarak luncur Awan Panas Guguran mencapai 1.000 meter ke arah Kali Boyong atau barat daya. Sementara awan panas pukul 12.08 WIB tercatat di seismogram dengan amplitudo 23 mm dan durasi 104 detik. Jarak luncur 1 kilometer (1000 meter) ke arah Kali Boyong (barat daya).
Gunung Merapi hingga saat ini masih ditetapkan pada status level III atau siaga sejak 5 November 2020 lalu. Sementara dari periode pengamatan BPPTKG Yogyakarta, sejak pukul 06.00-12.00 WIB, cuaca di kawasan Gunung Merapi berawan. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat. Suhu udara 21.9-25 °C, kelembaban udara 73-96.2 %, dan tekanan udara 872.4-920.5 mmHg.
Secara visual, Gunung Merapi tampak jelas, kabut 0-II, hingga kabut 0-III. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 30-150 meter di atas puncak kawah.
Data kegempaan menunjukkan gempa Awan Panas Guguran 1 kali, gempa Guguran 19 kali, Hybrid/Fase Banyak 7 kali, Vulkanik Dalam 11 kali dan Tektonik Jauh 1 kali.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 kilometer, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 kilometer.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 kilometer dan Sungai Gendol 5 kilometer. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.
Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. (Nur/Dan)