- Nuryanto
Aktivitas Gunung Merapi dalam Sepekan (25 November - 1 Desember 2022)
Yogyakarta - Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta masih menunjukkan aktivitas kegempaan maupun guguran lava pijar. Pada minggu ini (25 November - 1 Desember 2022) guguran lava pijar teramati sebanyak 5 kali ke arah barat daya (hulu Kali Bebeng) dengan jarak luncur maksimal 1,5 kilometer (1.500 m).
Sementara suara guguran terdengar 1 kali dari Pos Babadan dengan intensitas sedang.
Menurut Kepala Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Agus Budi Santoso, pada minggu ini tidak teramati adanya perubahan morfologi yang signifikan dari kubah barat daya dan kubah tengah.
"Volume kubah barat daya terhitung tetap, yaitu sebesar 1.616.500 m3, sedangkan untuk kubah tengah sebesar 2.772.000 m3," jelas Budi.
Dalam minggu ini, kegempaan Gunung Merapi tercatat 365 kali gempa vulkanik dalam (VTA), 48 kali gempa vulkanik dangkal (VTB), 295 kali gempa fase banyak (MP), 289 kali gempa guguran (RF), 26 kali gempa hembusan (DG), dan 8 kali gempa tektonik (TT). intensitas kegempaan pada minggu ini masih cukup tinggi.
"Deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM pada minggu ini menunjukkan laju pemendekan jarak tunjam sebesar 0,6 cm/hari," jelasnya.
Sementara dalam sepekan terjadi hujan di Pos Pengamatan Gunung Merapi dengan intensitas curah hujan sebesar 28 mm/jam selama 85 menit di Pos Kaliurang pada tanggal 29 November 2022 dan dilaporkan terjadi penambahan aliran di Kali Gendol dan Kali Kuning.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan–barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya, mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Merapi.
"Aktivitas vulkanik Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat Level III atau SIAGA," pungkas Budi. (Nur/ree)