- Tim tvOne - Andri Prasetiyo
Pastikan Keamanan Natal Tim Jibom Brimob Polda DIY Sisir 46 Gereja
Sleman, DIY - Jelang perayaan Natal Tim penjinak bom (Jibom) dari Detasemen Gegana Satuan Brimob Polda DIY melakukan penyisiran dan sterilisasi gereja di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.
Wakil Komandan Detasemen Gegana Satbrimob Polda DIY AKP Suripto mengatakan, sterilisasi dilakukan utamanya di gereja-gereja prioritas di wilayah DIY.
"Kami melaksanakan kegiatan ini dengan maksud dan tujuan untuk mencari dan menemukan benda-benda yang berbahaya yang nanti akan membuat daripada kenyamanan ataupun kefokusan dari saudara-saudara kita yang melaksanakan ibadah ataupun misa," kata dia usai sterilisasi di Gereja Katolik Keluarga Kudus Banteng, Sleman, Jumat (23/12/2022).
Dalam melaksanakan sterilisasi, petugas menggunakan sejumlah alat canggih. Di antaranya alat deteksi, metal detektor, hingga alat Exam yang bisa mendeteksi benda-benda yang berkaitan dengan senyawa kimia.
Dijelaskan Suripto, pada tahun ini ada sekitar 46 gereja di seluruh wilayah DIY yang akan menjadi sasaran sterilisasi. 21 di antaranya merupakan gereja-gereja prioritas di Kabupaten Sleman.
Sisanya, Kota Yogyakarta ada 7 gereja, Kulon Progo ada 8 gereja, dan Bantul serta Gunungkidul masing-masing 5 gereja. Dari hasil pengecekan di sejumlah gereja, tidak ditemukan adanya benda yang berbahaya.
"Setelah kami adakan pengecekan, pemeriksaan, sterilisasi, ternyata tidak ditemukan hal-hal apalagi menemukan benda yang berbahaya yang berkaitan dengan kimia, handak (bahan peledak) apalagi dengan unsur bom. Kami nyatakan clear dan objek ini tempat ini gereja ini bisa siap untuk dilaksakan kegiatan misa," ungkapnya.
Selain melakukan sterilisasi, lanjut Suripto, pihaknya juga akan menempatkan anggotanya ke gereja-gereja tertentu. Mereka yang disiagakan adalah unit Jibom, mulai tanggal 24-26 Desember 2022.
"Kami tempatkan untuk wilayah Sleman kami berposko di Gereja Banteng, untuk wilayah Kota (Yogya) kami berposko di Gereja Kotabaru, untuk di wilayah Bantul kami berposko di Gereja Ganjuran," terangnya.
Suripto mengimbau kepada masyarakat yang akan melaksanakan ibadah Natal di gereja untuk membawa barang bawaan yang penting dan wajar, serta tidak mengundang perhatian banyak orang.
"Kemudian pakaian yang digunakan jangan sampai istilahnya membuat perhatian khusus, contoh orang memakai jaket yang berlebihan, kemudian memakai tas punggung yang berlebihan, itu yang menjadi perhatian," pungkasnya. (Apo/Buz).