- Tim tvOnenews/Nuryanto
Suara Guguran Gunung Merapi Terdengar Satu Kali, Kegempaan Vulkanik Dalam 22 Kali
Yogyakarta - Aktivitas Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta kembali menunjukkan kegempaan dan suara guguran. Dari pengamatan Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, sejak pukul 00.00 - 06.00 WIB, Selasa (10/1/2022), cuaca di Gunung Merapi teramati berawan. Angin bertiup lemah ke arah timur. Suhu udara 18-18.3 °C, kelembaban udara 70-94.4 %, dan tekanan udara 568.5-689.25 mmHg.
Secara visual Gunung Merapi tampak jelas, kabut 0-I, hingga kabut 0-II. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang dan tinggi 20-25 m di atas puncak kawah.
BPPTKG Yogyakarta juga mencatat 1 kali suara guguran yang terdengar dari pos Babadan dengan intensitas suara sedang. Sementara data seismogram merekam kegempaan guguran 18 kali, hybrid/gase banyak 5 kali, vulkanik dalam 22 kali dan Tektonik Jauh 2 kali.
Sejak 5 November 2020 hingga saat ini, tingkat aktivitas Gunung Merapi masih ditetapkan pada Level III atau Siaga. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. (Nur/ree)