- Tim tvOnenews/Nuryanto
Dalam Sepekan Aktivitas Gunung Merapi Yogyakarta, Teramati Guguran Lava 3 Kali
Yogyakarta - Dalam sepekan (6 - 12 Januari 2023) Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta, teramati guguran Lava sebanyak 3 kali ke arah barat daya (hulu Kali Bebeng dan Kali Sat/Putih) dengan jarak luncur maksimal 1.200 m.
Suara guguran terdengar dari Pos Babadan sebanyak 6 kali dengan intensitas rendah hingga sedang.
Kepala Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Agus Budi Santoso, menyebutkan dalam seminggu ini tidak teramati adanya perubahan morfologi yang signifikan dari kubah barat daya dan kubah tengah.
"Volume kubah barat daya terhitung tetap, yaitu sebesar 1.616.500 m3, sedangkan untuk kubah tengah sebesar 2.772.000 m3," ungkapnya.
Dalam Minggu ini kegempaan Gunung Merapi masih cukup tinggi, tercatat 664 kali gempa vulkanik Dalam (VTA), 17 kali gempa vulkanik dangkal (VTB), 75 kali gempa fase banyak (MP), 261 kali gempa guguran (RF), 1 kali gempa hembusan (DG), dan 10 kali gempa tektonik (TT). Pemantauan deformasi Gunung Merapi pada Minggu ini tidak menunjukkan perubahan yang signifikan.
Pada pekan ini terjadi hujan di Pos Pengamatan Gunung Merapi dengan intensitas curah hujan sebesar 32 mm/jam selama 100 menit di Pos Kaliurang pada tanggal 10 Januari 2023. Tidak dilaporkan adanya penambahan aliran dan lahar dari sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi.
"Aktivitas vulkanik Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat siaga," ungkap Budi.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan–barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
"Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya, mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Merapi," ungkapnya. (Nur/ree)