- Tim tvOne - Santosa Suparman
Pameran Kerajinan Internasional di Yogyakarta, akan Datangkan 5000 Buyers dari Berbagai Negara
Bantul, Yogyakarta,- Yogyakarta terkenal dengan aneka macam kerajinan tangan dan insutri mebeler dengan kualitas internasional. Sebelum terjadinya pandemi Covid secara rutin digelar pameran kerajinan tangan dan industri mebeler bertaraf internasional dengan tajuk Jogja International Furniture & Craft Fair Indonesia atau Jiffina.
Terakhir pameran kerajinan internasional Jiffina digelar pada bulan Agustus tahun 2022 dan mendatangkan 800 buyer dari berbagai negara. Pasca Pandemi Covid dengan dicabutnya PPKM maka Jiffina tahun 2023 akan kembali digelar pada bulan Maret 2023.
Ketua Penyelenggara Jiffina 2023, Agus Imron menegaskan, kalangan perajin industri mebeler dan kerajinan tangan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memastikan tetap menghelat event internasional Jogja International Furniture & Craft Fair Indonesia atau Jiffina 2023 di tengah isu resesi global dan belum rampungnya perang Ukraina-Rusia.
" Seperti penyelenggaraan sebelum - sebelumnya Jiffina digelar di Jogja Expo Center (JEC) pada 11-14 Maret 2023 . Kami mentargetkan sedikitnya dihadiri 5.000 pengunjung dari mancanegara maupun dalam negeri. Bahkan calon buyers (pembeli) potensial beberapa negara justru telah mengkonfirmasi hadir ke event ini meskipun ada isu resesi dan masih adanya konflik Ukraina-Rusia," kata Agus Imron saat ditemui di Gedung Jogja Expo Center Selasa ( 24/1/2023).
Agus menambahkan Jiffina tahun 2023 ini mengusung tajuk The Power of Eco Lifestyle For Global Market. Menariknya kebanyakan buyers yang mengkonfirmasi hadir berasal dari benua Eropa. Dengan antusiasme para buyers itu, Agus optimis transaksi sebesar US$ 24 juta yang tercapai pada event Agustus 2022 kurang lebih bisa sama atau bahkan bisa lebih.
"Hanya saja, kami saat ini tidak ingin bicara angka, karena event ini utamanya untuk menggeliatkan pariwisata, perekonomian, jadi buyers puas, pelaku UMKM juga senang," papar Agus.
Salah satu alasan buyers antusias berdatangan ke event itu menurut Agus, karena Jiffina tahun ini tidak hanya sekadar pameran. Namun diagendakan ada kegiatan visit factory atau kunjungan industri, di mana buyers bisa langsung melihat bagaimana produk kerajinan dibuat.
" Ini menjadi daya tarik sendiri bagi buyers," ujarnya.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan event internasional Jiffina telah menjadi ruang sangat strategis untuk pengembangan produk UMKM di DIY. Apalagi saat ini Bantul telah mendeklarasikan diri sebagai City of Craft and Art. Maka even internasional Jiffina 2023 yang merupakan penyelenggaraan ketujuh ini akan menjadi ajang perajin bantul unjuk hasil kreasinya.
"Dengan konsistensi event ini, Bantul- Yogyakarta kami dorong menjadi pusat craft-nya Indonesia," tandas Halim.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia atau Asmindo DIY Timbul Raharjo mengatakan event internasional Pameran kerajinan Jiffina yang tahun memasuki pelaksanaan yang ketujuh kali ini diharapkan semakin mendapat dukungan pendanaan Pemerintah daerah.
" Saya berharap penyelenggaraannya ke depan bisa disokong melalui dana keistimewaan atau danais. Dengan pendanaan itu bisa makin mendorong perajin Yogya berpartisipasi, mereka terbukti memiliki kreativitas luar biasa, mencari celah maupun menciptakan produk baru yang diminati pasar," tegas Timbul.
Timbul mengatakan saat ini event Jiffina sudah layak disebut sebagai satu-satunya pameran internasional kerajinan terbesar yang dihelat di daerah. Terlebih, event Jiffina kini telah menjadi salah satu rangkaian maraton pameran internasional di Asia Tenggara. Pameran yang dimaksud antara lain adalah Export Furniture Exhibition (EXE) di Malaysia, VIVAFAIR di Vietnam, hingga TIFF di Thailand.
" Penyelenggaraan Jiffina 2023 dikembalikan ke bulan Maret mengikuti rangakaian pameran di negara - negara lain," pungkas Timbul. (Ssn/Buz)