- Tim tvOne - Ari Wibowo
Hujan Deras dan Angin Kencang sejak Sore, Seekor Sapi Ditemukan Mati Tertimpa Pohon
Kulon Progo, DIY - Hujan disertai angin kencang melanda Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Selasa (31/1/2023) sore, mengakibatkan sebuah pohon kelapa tumbang dan menimpa seekor sapi hingga mati. Tepatnya di Dusun Keboan, Kalurahan Karangwuni, Kecamatan Wates.
Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah V Kulon Progo, Aris Widyatmoko, membenarkan adanya insiden sapi tewas akibat tertimpa pohon tumbang di wilayahnya.
Menurutnya tumbangnya pohon tersebut merupakan dampak dari hujan dan angin kencang yang sempat melanda wilayah tersebut.
"Ya, memang benar hujan deras yang terjadi sejak Selasa (31/1/2023) sore kemarin mengakibatkan salah satu pohon kelapa tumbang dan menimpa seekor sapi ternak milik warga," ujar Aris Rabu, (1/2/2023).
Hingga saat ini dampak kejadian cuaca buruk tersebut baru terjadi di wilayah Karangwuni, dan belum ada lagi laporan yang masuk.
"Untuk sementara, kami belum ada laporan kasus lain baru kejadian pohon tumbang yang menimpa hewan ternak," tambah Aris.
Sementara itu, Paingan (70) selaku perawat sapi mengatakan kejadiannya sangat cepat, sebelumnya memang terjadi hujan angin, tiba-tiba pohon tumbang nahas tak jauh dari lokasi ada seekor sapi yang hendak dimasukan kandang ternak tertimpa pohon.
"Kejadian cepat, Mas sebelumnya hujan disertai angin saat itu saya langsung lari keluar buat mengamankan sapi yang saya ikat di pohon belakang rumah. Tapi ternyata pohon kelapa di sampingnya rubuh," terang Paingan, Rabu (1/2/2023)
Paingin mengungkapkan tumbangnya pohon kelapa hampir mengenai tubuhnya. Beruntung dia berhasil menghindar. Namun nahas pohon itu justru menimpa sapi hingga tewas.
"Pas rubuh itu, saya mau kena, tapi syukurlah bisa menghindar. Tapi malah sapinya yang kena. Pas dicek ternyata udah mati," ucapnya.
Paingin menjelaskan sapi nahas itu sebenarnya bukan miliknya tapi gaduhan. Gaduh sendiri merupakan sistem pemeliharaan ternak di mana pemilik hewan ternak mempercayakan pemeliharaan ternaknya kepada penggaduh hewan ternak dengan imbalan bagi hasil.
"Sapi ini baru semingguan di sini," ujarnya.
Atas insiden ini, Paingin mengalami kerugian hingga Rp 15 juta. Nominal ini sesuai dengan harga sapi tersebut. (Awo/Dan)