- ANTARA
Presiden Jokowi Sebut PLTA Mentarang Jadi Langkah Transformasi Ekonomi Hijau Indonesia
"Ketiga ada petrokimia yang semuanya segera dimulai, artinya listriknya siap karena kemarin saya cek kawasan industrinya siap sehingga begitu disambung itulah masa depan Indonesia," tambah Presiden.
Tidak lupa Presiden Jokowi berterima kasih kepada para tokoh adat dan agama yang ada di kabupaten Malinau.
"Utamanya suku Dayak yang memberikan dukungan penuh pada proyek ini, dan kita harapkan kita semuanya dapat memperoleh manfaat besar dari proyek integrasi ini yang ada di Kabupaten Mentarang dan kabupaten Bulungan," kata Presiden.
Ikut menghadiri peletakan batu pertama tersebut antara lain Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Premier dan Deputy Premier Sarawak, Ketua Konsorsium Kawasan Industri Hijau di Kalimantan Utara Boy Thohir dan pejabat terkait lainnya.
PLTA Mentarang Induk rencananya memiliki kapasitas sebesar 1.375 megawatt yang berpotensi menghasilkan energi listrik 9 Terawatt per jam (TWh).
Jenis bendungan yang dibangun adalah tipe tanah urug berlapis beton atau "Concrete Faced Rockfill Dam" (CFRD) yang dirancang dengan ketinggian puncak bendungan sekitar 220 meter dan panjang sekitar 750 meter.
Jadwal pembangunan bendungan akan memakan waktu sekitar 4-5 tahun secara bertahap, dan diikuti tahap penggenangan air (reservoir) yang akan membuat area penyimpanan air sekitar 22.800 hektar pada Tingkat Pasokan Penuh (FSL).