- Istimewa
Silicon Valley Bank Amerika Serikat Runtuh, Pengamat sebut Perbankan Indonesia Tak Terdampak
Kendati demikian, Chief Economist PT Bank Central Asia ini menuturkan bangkrutnya SVB, Indonesia akan mengalami kerugian dari segi capital market atau pasar modal.
Pengaruh capital market ini juga bukan sesuatu yang mengancam perekonomian Indonesia, karena masih bersifat terbatas lantaran SVB hanya lah bank kecil di Amerika.
“Mungkin akan ada dampak sedikit ke capital market tetapi mungkin juga ini bukan hanya Indonesia, tapi regional mungkin ada pengaruh. Jadi ini hanya terbatas, sangat isolated, terisolasi ya. Kondisinya memang di satu bank kecil di Amerika sana ya,” pungkasnya.
Untuk itu, dia meminta masyarakat untuk tidak khawatir, sebab dalam sisi permodalan perbankan Indonesia menjadi salah satu yang tertinggi di dunia, yakni 25 persen. Angka tersebut dinilai menjadi bumper yang cukup kuat untuk perekonomian nasional Indonesia.
Sebelumnya, Silicon Valley Bank (SVB) ditutup oleh otoritas berwenang Amerika Serikat pada Jumat (10/3/2023) waktu setempat.
Melansir Reuters Penutupan SVB Financial ini merupakan kegagalan bank terbesar di AS sejak krisis keuangan 2008.
Runtuhnya Silicon Valley Bank pada hari Jumat tersebut menimbulkan kegelisahan pasar global dan saham perbankan.