Indonesia raih 44,6 miliar dolar AS komitmen investasi dari UEA.
Sumber :
  • ANTARA FOTO

Indonesia Raih US$44,6 Miliar Komitmen Investasi dari Uni Emirat Arab

Minggu, 7 November 2021 - 17:13 WIB

Jakarta - Indonesia berhasil meraih komitmen investasi senilai 44,6 miliar dolar AS atau setara Rp642, 2 triliun (kurs Rp14.400 per dolar AS) dari kunjungan ke Uni Emirat Arab (UEA).

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dalam keterangan resminya di Jakarta, Minggu, menyatakan kesiapannya untuk menyambut investasi dari UEA dengan menekankan pada tiga poin yaitu investasi energi terbarukan, investasi membangun industri yang berbasis pengelolaan lingkungan yang baik dan investasi dengan kolaborasi yang baik. "Dalam rangka melakukan respons cepat untuk mewujudkan konsep investasi bersama antara Indonesia dan UEA, kami telah diperintahkan mengurus seluruh hal terkait perizinan dan fasilitasi lain yang dibutuhkan investor UEA di Indonesia. Di bawah pimpinan Presiden serta Menko Kemaritiman dan Investasi, kami akan melakukan percepatan-percepatan untuk mewujudkan visi besar kedua negara," katanya.

Bahlil sendiri turut mendampingi Presiden Joko Widodo pada kegiatan Forum Bisnis Indonesia-Uni Emirat Arab (UEA) di Dubai, UEA, Kamis (4/11). Pertemuan bisnis itu dihadiri oleh sembilan perusahaan UEA yang sudah memiliki minat investasi ke Indonesia baik untuk investasi baru maupun untuk perluasan.

Beberapa perusahaan yang hadir menyampaikan komitmennya untuk menanamkan modal di Indonesia menambahkan perjanjian b-to-b (business-to-business) yang sudah dipertukarkan di depan pimpinan kedua negara.

Beberapa yang menyampaikan komitmen di antaranya Al Dahra Group (produk turunan susu), Yas Holding (agrikultur), Emirates Global Alumunium (smelter alumunium), Damac Properties (properti), dan AMEA Power (energi terbarukan). Secara total, komitmen investasi selama kunjungan di UEA mencapai 44,6 miliar dolar AS, termasuk nilai investasi dari Nota Kesepahaman antara Kementerian Investasi/BKPM dengan Air Products dari Amerika Serikat senilai 15 miliar dolar AS.

Presiden Joko Widodo, dalam forum tersebut, juga menegaskan komitmen pemerintah Indonesia untuk melakukan hilirisasi dan menghentikan proses ekspor produk mineral mentah ke pasar internasional.
"Kami akan terus melarang ekspor produk mineral mental, setelah alumunium dan nikel, mungkin nanti tembaga, ini agar investor membangun industri nilai tambah di Indonesia," ujar Presiden saat menanggapi rencana Emirates Global Alumunium (EGA) untuk menanamkan modalnya di Indonesia bermitra dengan PT Inalum (persero).

Sementara itu, Menteri Energi dan Industri UEA Suhail Mohammed Al Mazrouei yang mewakili pemerintah UEA menyatakan, apresiasinya atas hubungan yang sangat dekat antar kedua pemimpin negara, bahkan sudah seperti saudara. Suhail menyampaikan, bahwa UEA ingin bekerja sama dengan Indonesia, bukan hanya karena Indonesia yang besar dengan komunitas muslim terbesar, namun Indonesia punya kapabilitas, sumber daya serta posisi strategis di tatanan internasional. "Kami memiliki target yang tinggi dari kerja sama yang ditandatangani hari ini. Pemerintah UEA memiliki minat tersendiri akan pembangunan ibu kota baru Indonesia. Di samping itu kami juga melihat minat dari sektor swasta UEA. Kami memerlukan bimbingan dari Presiden Jokowi dan jajaran menteri agar komitmen kami dapat terwujud dengan baik," ungkap Suhail.

Berita Terkait :
1
2 Selanjutnya
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:31
02:50
03:27
02:06
03:04
03:16
Viral