- Antara
Realisasi Anggaran Program Pemulihan Ekonomi Nasional Mencapai 61,3 Persen
Untuk realisasi dari klaster perlinsos yang sebesar Rp132,49 triliun antara lain digunakan untuk Program Keluarga Harapan (PKH) 73,4 persen atau Rp20,79 triliun dari pagu Rp28,31 triliun dan Kartu Sembako 66,6 persen atau Rp33,22 triliun dari pagu Rp49,89 triliun.
Selanjutnya, BLT Desa sebesar 64 persen atau Rp18,43 triliun dari pagu Rp28,80 triliun serta Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebesar 75,6 persen atau Rp6,65 triliun dari pagu Rp8,80 triliun.
Sementara itu, Airlangga menuturkan kondisi makro ekonomi melalui indikator utama sektor eksternal mencerminkan resiliensi yang baik hingga awal November 2021.
Posisi cadangan devisa dan surplus neraca perdagangan Indonesia relatif terus meningkat sejak 2019 hingga Oktober 2021 serta IHSG dan nilai tukar juga memiliki tren fluktuatif namun tetap membaik pada awal bulan ini.
Indonesia pun berhasil mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 3,51 persen (yoy) pada Kuartal III-2021.
Oleh sebab itu, menurut Airlangga momentum pemulihan masih dalam jalur positif dan terus membaik sehingga pemerintah optimis perekonomian nasional akan mencatatkan pertumbuhan 3,7 persen sampai 4,0 persen (yoy) pada 2021.
“Untuk 2022 diproyeksikan akan tumbuh 5,2 persen (yoy). Hal ini sejalan dengan proyeksi dari berbagai lembaga internasional,” katanya.(Ant/Jeg)