Presiden Joko Widodo.
Sumber :
  • BPMI Setpres

Jokowi Pamer RI Naik Kelas Jadi Negara Berpenghasilan Menengah Atas, Kamu Setuju?

Selasa, 4 Juli 2023 - 07:12 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Presiden Joko Widodo mengatakan Indonesia naik kelas dari awalnya negara dengan penghasilan menengah ke bawah atau lower middle income country menjadi negara berpenghasilan menengah ke atas atau upper middle income country.

Hal ini sesuai dengan data Bank Dunia terbaru per Juli 2023. Jokowi mengatakan Indonesia bisa naik kelas karena buah dari pemilihan ekonomi yang cepat pascapandemi COVID-19 yang membuat ekonomi merana sejak 2020.

"Bank Dunia per Juli 2023 kembali memasukkan Indonesia, dalam growth upper middle income countries ini proses pemulihan yang cepat setelah kita turun ke growth lower middle income countries di tahun 2020 karena pandemi," kata Jokowi dalam Sidang Kabinet Paripurna mengenai Laporan Semester I Pelaksanaan APBN Tahun 2023 di Istana Negara, Jakarta, pada Senin (3/7/2023)

Dalam pengantarnya, Presiden mengingatkan seluruh jajarannya untuk tetap waspada dalam menghadapi situasi global yang masih tidak stabil.

“Berbagai lembaga internasional memprediksi perlambatan ekonomi global. Ini juga harus betul-betul kita lihat IMF memberikan angka 2,8 persen, World Bank memberi angka 2,1 persen, dan OECD 2,6 persen. Dan juga kenaikan tingkat suku bunga global ini hati-hati, inflasi global juga masih relatif tinggi,” ujar Presiden.

Kepala Negara mengingatkan seluruh jajarannya untuk waspada terhadap potensi krisis dengan mengutamakan kepentingan masyarakat dan nasional. Presiden pun mengimbau untuk dapat mengantisipasi dan memproyeksikan agar pendapatan negara tidak terganggu.

“Kalau kita lihat penerimaan pajak tidak setinggi tahun lalu, penerimaan kepabeanan dan PNBP juga terpengaruh karena harga komoditas yang tidak setinggi tahun lalu. Oleh sebab itu kita agar faham risiko dan semuanya harus kita kelola sebaik mungkin,” tutur Kepala Negara.

Selanjutnya, Kepala Negara mengingatkan untuk memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi tumbuh positif di semester kedua. Selain itu, Presiden menekankan untuk terus menjaga inflasi di daerah dan pastikan capaian investasi sesuai target.

“Jaga inflasi di daerah dan pastikan capaian investasi sesuai target, ini kunci. Kemudian untuk pangan pastikan ketersediaan pupuk tepat sasaran. Dan jaga stabilitas moneter dan stabilitas sektor perbankan ini juga sangat penting,” tuturnya.

Setelah itu, Presiden mengimbau untuk memaksimalkan realisasi belanja APBN dan APBD tahun 2023 untuk diprioritaskan dalam produk dalam negeri. Presiden pun mengingatkan agar tetap fokus dalam hilirisasi industri dan pembangunan infrastruktur energi terbarukan.

“Hilirisasi industri, infrastruktur energi terbarukan hingga ekonomi hijau jangan kehilangan fokus di bidang ini. Lihat dan kaji program yang dalam APBN belum berjalan, apa penyebab dan bagaimana kelanjutannya. Dan yang paling penting ini perlu saya tekankan hati-hati untuk pembelian barang-barang,” ujar Presiden.

Lebih lanjut, Presiden pun mengingatkan untuk mengantisipasi potensi musim kemarau panjang dengan memastikan pasokan air di embung dan bendungan terkelola dengan baik.

“Meskipun riil kita sudah membangun ribuan, lebih dari 5 ribu embung, bendungan juga sudah selesai 38, akan selesai lagi jadi 61 tahun depan. Tapi tetap ini harus urusan pasokan air di embung dan bendungan yang telah dibangun harus betul-betul dikelola dengan baik,” ucap Presiden.

Terakhir, Kepala Negara mengingatkan untuk tetap menjaga stabilitas politik dan keamanan masyarakat dalam sejumlah hal di Tanah Air.

“Tetap jaga stabilitas politik dan keamanan masyarakat dalam tahapan pemilu 2024 agar pemilu berjalan dengan baik, dan kawal terus penyelesaian nonyudisial pelanggaran HAM berat masa lalu, dan lakukan pemulihan keamanan di Papua secepat-cepatnya khususnya di Kabupaten Nduga di Intan Jaya, dan di kabupaten-kabupaten yang lainnya,” tutur Presiden. (ebs)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:16
05:48
13:01
07:14
01:12
01:05
Viral