- Antara
Rupiah Melemah Karena Pengaruh Kenaikan Yield Obligasi AS
Departemen Perdagangan AS melaporkan pada Selasa (1/8/2023) bahwa pengeluaran konstruksi naik 0,5 persen pada Juni dari bulan sebelumnya. Data untuk Mei juga direvisi lebih tinggi untuk menunjukkan belanja konstruksi melonjak 1,1 persen, bukan 0,9 persen.
Pada Juni, belanja konstruksi menunjukkan pertumbuhan tahun ke tahun sebesar 3,5 persen. Proyek konstruksi swasta mengalami peningkatan pengeluaran sebesar 0,5 persen, dengan investasi dalam konstruksi perumahan naik 0,9 persen.
Institute for Supply Management (ISM) melaporkan pada Selasa bahwa indeks manajer pembelian (Purchasing Managers' Index/PMI) manufaktur naik tipis menjadi 46,4 bulan lalu dari 46,0 pada Juni, yang merupakan pembacaan terendah sejak Mei 2020.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS naik setelah dua laporan tersebut, dengan imbal hasil surat utang AS 10-tahun melampaui 4,0 persen dan mendekati puncak yang diamati bulan lalu, mendorong greenback lebih tinggi.
Sementara itu, jumlah lowongan pekerjaan untuk Juni mencapai 9,58 juta, menurut angka yang dirilis oleh Biro Statistik Tenaga Kerja AS pada Selasa (1/8/2023), yang sedikit di bawah ekspektasi pasar sebesar 9,62 juta.
"Berbagai data ekonomi menunjukkan ekonomi AS melaju pada kuartal kedua. Laju pelambatan saat ini mungkin terlalu bertahap bagi banyak pembuat kebijakan di Federal Reserve, karena lowongan pekerjaan hanya menurun secara bertahap, tetapi para pekerja harus merayakan banyak hal dan masih memiliki daya ungkit yang substansial," kata Nick Bunker, kepala riset ekonomi di Indeed Hiring Lab.(ant/bwo)