- Istimewa
BSI Gandeng JMTO, Tingkatkan Inklusi Keuangan Syariah di Dalam Negeri
Dari sisi pendanaan, BSI mampu mengoptimalisasi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) dengan pencapaian sebesar Rp269,26 triliun, tumbuh 12,88% (yoy). Angka ini didominasi oleh tabungan wadiah yang mencapai Rp43,53 triliun. Saat ini total tabungan mencapai Rp115,12 triliun dan menjadikan BSI berada di peringkat ke-5 tabungan secara nasional. Pencapaian ini memberikan pengaruh positif terhadap rasio cost of fund (CoF) BSI menjadi 1,97%, karena tabungan wadiah yang memberikan dampak efisiensi pengurangan biaya bagi hasil.
Dari sisi pembiayaan, BSI mencatat pertumbuhan impresif dua digit yakni 20,15% (yoy) menjadi Rp213, 28 triliun. Pada periode tersebut, kualitas pembiayaan BSI terjaga dengan baik, tercermin dari NPF Gross di level 2,36%. Perseroan fokus pada pembiayaan jangka panjang, prudent dan mendiversifikasi alternatif pembiayaan yang sesuai segmen nasabah. Dengan demikian risiko pembiayaan dapat dimitigasi dengan baik sesuai dengan jenis pembiayaannya.
Adapun, aset BSI yang saat ini mencapai Rp313,25 triliun, tumbuh 15,47% secara yoy. Selain itu, juga ditopang oleh pertumbuhan bisnis yang sehat dari segmen retail dan wholesale serta didukung oleh peningkatan dana murah, kualitas pembiayaan yang baik, efisiensi dan efektivitas biaya dan fee based income (FBI).