- ANTARA
Targetkan Indonesia Jadi Lumbung Pangan Dunia, Mentan: BRIN-BSIP Tak Boleh Ada Sekat
Jakarta, tvonenews.com - Pemerintah menargetkan agar Indonesia menjadi lumbung pangan dunia. Terkait hal ini, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) dan Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) untuk terus melakukan kolaborasi.
Sebagai badan riset di Indonesia, BRIN kini menjadi tempat untuk para peneliti pertanian dari Balitbangtan. Keberadaan para peneliti ini wajib dimanfaatkan dengan baik melalui kolaborasi dengan BSIP.
"BSIP dan BRIN jangan ada sekat lagi. Jangan ada izin-izin lagi dalam koordinasi. Ingat, kita ini satu kesatuan yang mungkin saja ke depan para peneliti BRIN kembali lagi menjadi Balitbangtan," kata Amran dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Senin (19/2/2024).
Hal ini dikatakan Amran dalam kegiatan sinergi dan kolaborasi Kementan-BRIN untuk mendukung program strategis pembangunan pertanian di Auditorium Utama Sadikin Sumintawikarta Kota Bogor, Jawa Barat.
Mulai hari ini, kata Mentan, para peneliti BRIN dipersilakan untuk mulai berkantor di lingkup Kementan. Mereka juga dipersilakan untuk mengatur ruangannya setelah beberapa tahun ditinggalkan.
"Silakan atur lagi ruangan kerja kalian, nanti aku tambah anggarannya. Jadi sekali lagi silakan berkoordinasi, sebab kita sama bekerja untuk merah putih. Hari ini aku keluarkan izin untuk peneliti akses ke Kementan dan kita harus visioner untuk meraih mimpi besar kita agar menjadi lumbung pangan dunia," ujar Amran.
Di tempat yang sama, Kepala BSIP Fadjri Djufri mengatakan, peran peneliti sangat penting. Sebab, para peneliti ini akan memperkuat kinerja sektor pertanian untuk mewujudkan swasembada dan Indonesia lumbung pangan dunia.
"Kegiatan ini untuk menyinergikan pembangunan pertanian ke depan agar kita mampu mewujudkan Indonesia lumbung pangan dunia," kata Fadjri.
Sementara itu Deputi BRIN Mego Pinandito mengaku dirinya siap menjalankan arahan Menteri Pertanian terkait mengawal keberlanjutan pembangunan pertanian ke depan. Salah satunya adalah mengembangkan riset untuk benih unggul di seluruh Indonesia.
"Kami akan melanjutkan apa yang dihasilkan teman teman peneliti yang tadinya ada di Kementan. Secara khusus banyak sekali informasi di luar yang bisa kita jadikan kegiatan riset," ucap Mego.
Peneliti pertanian (Ex-Litbang Pertanian) yang berkantor di BRIN saat ini mencapai 1.300 orang. Mereka rata-rata memiliki kemampuan riset yang sangat tinggi. Para peneliti yang hadir di acara ini sebanyak 450 orang dan peneliti yang hadir secara online sebanyak 800 orang. (ant/iwh)