- ANTARA
Rencana Investasi Dana Hingga 10 Miliar Dolar AS di IKN, OIKN Sebut Investor Timur Tengah Berminat di Sektor EBT
Jakarta, tvonenews.com - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengatakan sejumlah negara dari Timur Tengah sudah mengungkapkan ketertarikan untuk berinvestasi di IKN. Sektor yang paling diminati adalah energi baru terbarukan (EBT) di Kalimantan Timur.
"Terkait sektor energi di IKN, negara-negara Timur Tengah seperti Uni Emirat Arab dan Arab Saudi sudah mengajukan minat," ujar Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN Agung Wicaksono dalam diskusi daring di Jakarta, Senin (19/2/2024).
Investor-investor yang berasal dari Timur Tengah tersebut, kata Agung, berencana untuk mengalokasikan dana investasi sekitar 5-10 miliar dolar AS.
Alokasi dana tersebut ditujukan untuk membangun EBT di IKN. Kerjasama serupa juga sedang dilakukan saat ini oleh PLN Indonesia bersama dengan Sembcorp Utilities Pte. Ltd Singapura.
Sembcorp Utilities Pte. Ltd. merupakan perusahaan energi asal Singapura yang saat ini bekerja sama dengan PLN Nusantara Power (NP). Kerjasama kedua pihak ini bertujuan untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di IKN.
Agung mengatakan, pihaknya ingin terus meningkatkan mitra investasi di IKN dari berbagai negara termasuk Timur Tengah.
"Kita akan perluas dan itu mitra-mitra asing dari Timur Tengah yang akan menjadi andalan kita," kata Agung menjelaskan.
Sebagai informasi, berdasarkan Rencana Induk IKN dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara menyatakan bahwa Rencana Induk IKN mengusulkan 100 persen kebutuhan listrik tahunan IKN dipasok oleh pembangkit listrik terbarukan.
Pembangkit listrik yang dimaksud antara lain adalah, pembangkit listrik tenaga (PLT) surya atau solar farm dan PLT surya atap (panel surya atap).
Sistem ketenagalistrikan IKN terdiri atas berbagai sumber listrik, seperti pembangkit solar farm, panel surya atap, panel surya penerangan jalan, dan panel surya terapung.
Oleh sebab itu, kemampuan jaringan untuk mendistribusikan pasokan listrik dari pembangkit tersebar diperlukan integrasi dalam pemenuhan kebutuhan listrik pada setiap waktu.
IKN direncanakan mengaplikasikan smart grid, yaitu sistem jaringan yang memungkinkan aliran listrik dan data dua arah dengan teknologi komunikasi digital.
Sistem tersebut dibutuhkan untuk mendeteksi, memberikan reaksi, dan secara proaktif beradaptasi dengan perubahan penggunaan dan berbagai masalah berkaitan dengan aliran listrik.
IKN harus memproduksi dan mengekspor energi surya yang setara dengan jumlah energi yang digunakan dari gas alam.
Hal ini penting dilakukan agar tercapai tujuan berupa key performance index (KPI) 100 persen energi terbarukan. (ant/iwh)