- Tim TvOne/HK
Jelang Nataru Jalan Tol Lampung Diperbaiki, Pengendara Diminta Berhati-hati
Bandar Lampung, Lampung - Banyaknya keluhan pengendara yang melintasi Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Terbanggi Besar–Pematang Panggang–Kayuagung, Hutama Karya selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), langsung melakukan perbaikan dan pemeliharaan rutin menjelang libur natal dan tahun baru 2022 mendatang.
Executive Vice President (EVP) Divisi Operasi dan Pemeliharaan Jalan Tol (OPT) Hutama Karya, Dwi Aryono Bayuaji menyampaikan bahwa pemeliharaan tersebut sangat diperhatikan karena Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) memiliki karakteristik yang berbeda dengan jalan tol di Pulau Jawa.
"JTTS dibangun di wilayah yang cukup unik, ada yang di atas rawa bahkan lahan gambut, sehingga perlu penanganan ekstra dalam pemeliharaan jalannya, agar lebih maksimal dan sesuai dengan perkerasan awal," jelas Dwi, Minggu (19/12/2021).
Dwi menambahkan perbaikan dan pemeliharaan yang dilakukan juga harus dibantu oleh pengguna jalan yang melintas. Para pengendara diharapkan dapat disiplin saat berkendara dan kendaraan yang digunakan saat menggunakan tol tidak Over Dimensi dan Over Load (ODOL).
"Jika terdapat kendaraan ODOL saat dilakukan razia, petugas langsung memutarbalikkan kendaraan tersebut," ungkap Dwi.
“Kami juga terus menghimbau kepada pengguna jalan tol untuk berkendara dengan kecepatan minimum dan maksimum sesuai yang dipersyaratkan, dan tidak menggunakan bahu jalan kecuali dalam keadaan darurat. Segera beristirahat apabila merasa mengantuk di Rest Area terdekat serta untuk selalu mematuhi protokol kesehatan yang berlaku di manapun berada. Apabila pengguna jalan tol mengalami atau melihat tindak kejahatan yang ada di jalan tol maupun rest area agar segera melapor ke call centre masing-masing cabang tol,” sambungnya.
Selain itu, Hutama Karya juga memperhatikan pemeliharaan yang dilakukan harus sesuai dengan keselarasan lingkungan yang ada. “Kita mengindentifikasi terlebih dahulu daerahnya, apa lokasi tersebut merupakan daerah timbunan atau galian, apa di sekitar ruas terdapat sungai-sungai dan struktur tanah untuk mengantisipasi terjadinya longsor ataupun banjir," tutur Dwi.