- ANTARA
Ungkit Pertumbuhan Ekonomi Dunia, Mendagri Tito Beberkan Posisi Indonesia Bisa Lebih Baik dari Jepang
Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyoroti pertumbuhan ekonomi dunia dan posisi Indonesia.
Dia mengatakan, Indonesia saat ini masuk dalam urutan negara-negara di dunia yang memiliki pertumbuhan ekonomi terbaik.
Berdasarkan data tradingeconomics.com dan Badan Pusat Statistik (BPS) yang diolah pada 17 Maret 2024, tingkat pertumbuhan tahunan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia berada di urutan 53 dari 185 negara di dunia.
"Kita melihat di Indonesia bahwa relatif bersyukur pertumbuhan ekonomi kita masih di atas 5 persen, dan ini diakui oleh dunia, relatif bagus," kata Tito dalam keterangannya di Jakarta, Senin (18/3/2024).
Tito menjelaskan keberhasilan Indonesia menjaga pertumbuhan ekonomi patut diperhitungkan. Sebab, beberapa negara jatuh ke jurang resesi, salah satunya Jepang.
Jepang, dikatakan Tito, selama dua kuartal secacra berturut-turut pertumbuhan ekonominya minus.
Oleh karena itu, dia mewanti-wanti kepada seluruh pimpinan daerah bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan Satgas Pangan untuk terus memantau kondisi Indeks Perkembangan Harga (IPH) dan Indeks Harga Konsumen (IHK) di daerahnya masing-masing.
"Pengendalian inflasi ini harus kita jadikan atensi yang sangat penting, di samping untuk menjaga situasi ekonomi dan membantu masyarakat dan juga sekaligus kita memang harus secara jeli dan detail setiap wilayah masing-masing," jelasnya.
Selain itu, Tito turut mengimbau kepada pemerintah daerah agar mewaspadai gejolak alam yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir, seperti La Nina.
Kondisi tersebut dikhawatirkan bakal berdampak pada turunan kemampuan produksi pangan dalam negeri.
"Kita betul-betul navigasi dengan semua stakeholder pusat maupun daerah bisa mengendalikan daerahnya masing-masing dan pusat juga melakukan intervensi yang tepat di daerah yang memang perlu untuk didorong atau didukung," ujar Tito.
Selanjutnya, Tito menaruh atensi 10 provinsi dengan tingkat inflasi tertinggi pada bulan Februari. Provinsi itu meliputi Papua Selatan, Gorontalo, Papua Tengah, Bengkulu, Papua Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sumatera Barat, Kalimantan Timur, dan Lampung.
Sementara itu, 10 kabupaten dengan tingkat inflasi tertinggi, yaitu Minahasa Selatan, Minahasa Utara, Toli-toli, Pasaman Barat, Wajo, Gorontalo, Rembang, Halmahera Tengah, Kampar, dan Muara Enim.
Sedangkan 10 kota dengan tingkat inflasi tertinggi, yakni Baubau, Bekasi, Bengkulu, Probolinggo, Balikpapan, Jambi, Bogor, Sibolga, Kupang, dan Samarinda.
"Sementara daerah-daerah yang sudah rendah, tentu kita berharap kami berikan apresiasi sekaligus juga tolong untuk betul-betul dijaga di angka yang di bawah nasional, 2,75 persen (angka inflasi nasional bulan Februari secara year on year)," imbuhnya.(ant/lpk)