Ilustrasi tambang emas.
Sumber :
  • Pexels/Tom Fisk

Umur Tambang Sisa 4 Tahun, Jimmy Budiarto Bakal Makin Tajir setelah Temukan Cadangan Emas Melimpah di Sulut: Area Meneralisasi Capai 1,4 Km

Senin, 8 April 2024 - 08:59 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Perusahaan tambang emas milik konglomerat Jimmy Budiarto, PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) menemukan cadangan emas baru yang cukup melimpah di Sulawesi Utara (Sulut)

Prospek cadangan emas tersebut ditemukan di area eksplorasi milik anak perusahaan PSAB, yakni PT J Resources Bolaang Mongondow (JRBM) di Tambang Bakan, Lolayan, Bolaang Mongondow, Sulut.

Diumumkan pada 4 April 2024 lalu di Bursa Efek Indonesia, J Resources blak-blakan soal temuan emasnya yang begitu melimpah tersebut.

Disebutkan bahwa harta karun di area Tambang Bakan tersebut memiliki potensi sumber emas jangka panjang.

Sayangnya, umur Tambang Bakan yang telah beroperasi sejak tahun 2013 ternyata hanya sisa 4 tahun.

Oleh karena itu, perusahaan berharap temuan tersebut dapat membuat Tambang Bakan bisa melakukan eksplorasi lebih lama lagi.

"Penemuan prospek emas baru ini diharapkan dapat menjadi pilihan untuk menambah umur Tambang Bakan atau bahkan dapat dikembangkan sebagai tambang baru," tulis J Resources dalam keterangan resmi yang dikutip Senin (8/4/2024).

Diketahui, PT J Resources Asia Pasifik (PSAB) perusahaan tambang emas yang 92,50% sahamnya dikuasai oleh Jimmy Budiarto.

Temuan ladang emas baru tersebut tentu akan membuat milik Jimmy Budiarto selaku pengendali sekaligus pemegang saham mayoritas, bakal semakin tajir karena berpeluang mendulang pundi-pundi cuan lebih melimpah.

Area Mineralisasi Mencapai 1,4 Kilometer

Setelah berbagai survey dan studi, hasil pemetaan menunjukkan area mineralisasi di bakal tambang baru tersebut sepanjang lebih dari 1,4 kilometer.

sampel permukaan di lokasi 1 menunjukkan terdapat mineralisasi emas sepanjang 27 m dengan kadar rata-rata 1,3 gram per ton (g/t).

Kemudian pada lokasi ke-3 dan ke-5, mineralisasi emas yang ditemukan cukup intens, yakni 10 meter dengan kadar rata-rata 1,78 gram per ton dan sepanjang 5 meter dengan kadar emas rata-rata 2,64 gram per ton.

Penyebaran vertikal bawah permukaan dan kadar mineralisasi emas pada pengeboran awal juga tidak kalah memuaskan.

Ada 5 lubang pengeboran yang jika ditotal panjangnya mencapai 527,5 meter dan telah diselesaikan.

Pada lubang pengeboran nomor 2 menunjukan hasil mineralisasi emas sepanjang 14 meter dengan kadar emas rata-rata 2,25 gram per ton.

Bahkan, lubang pemboran nomor 4 menghasilkan kadar yang sangat tinggi, yaitu panjang sebaran sepanjang 11,1m dengan kadar emas rata-rata 12,42 g/t.

Kemudian pada lubang pemboran nomor 5 juga menunjukan hasil yang bagus, yakni sepanjang 6,05m dengan kadar emas rata-rata 2,07g/t.

Berdasarkan hasil pemodelan sumber daya dan tes metalurgi awal, juga menunjukkan hasil yang sangat positif.

Sebab, diketahui bahwa temuan baru tersebut memiliki target eksplorasi yang cukup besar, leaching extraction >88% dan emas tipe oksida dengan nilai QLT (quick leach test) lebih dari 80%. 

"Data-data awal ini menunjukan sebuah prospek yang sangat menjanjikan untuk dikembangkan menjadi sebuah tambang baru," tulis J Resources Asia Pasifik. (rpi)

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:37
03:27
15:26
14:16
02:25
03:14
Viral