- Evarukdijati-Antara
Semarak Idul Fitri 1445 Hijriah, Mama-Mama di Papua Ramai Menjajakan Ketupat: Dijual dengan Harga Segini
Jakarta, tvOnenews.com - Identik dengan ketupat, lebaran Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah juga terasa begitu semarak hingga ujung timur Indonesia.
Hal itu dapat dilihat melalui potret mama-mama di Papua ramai menjual ketupat, simbol sekaligus makanan yang disajikan sebagai menu utama saat lebaran Hari Raya Idul Fitri.
Pemandangan seperti itu dapat dijumpai di pasar-pasar yang ada di sejumlah wilayah di Kota Jayapura Papua termasuk di Pasar Paldam, Distrik Jayapura Utara.
Hingga Selasa malam, masih banyak pedagang yang menjajakan dagangannya berupa anyaman ketupat lebaran.
Salah satu penjual ketupat di Pasar Paldam, Martha, mengaku hampir setiap hari besar keagamaan termasuk saat lebaran Idul Fitri maupun Lebaran Haji atau Idul Adha dirinya selalu menjajakan ketupat.
Banyaknya umat muslim yang ada di Papua menjadi berkah sendiri bagi Martha.
Ibu lima anak yang tinggal di Klofkamp itu mengaku pendapatan yang diperoleh dari hasil menjual ketupat ini cukup lumayan.
Dirinya membeli daun kelapa dari Pasar Youtefa, Abepura seharga Rp75 ribu.
Setelah dianyam, maka seikat anyaman ketupat saja bisa dijual Rp10 ribu per ikat yang berisi 10 ketupat.
"Lumayan untungnya untuk tambah-tambah jalan anak-anak," ujar Martha dikutip pada Rabu (10/4/2024).
Salah satu pembeli ketupat bernama Nur mengaku, sengaja membeli di malam hari.
Perempuan yang mengaku tinggal di kawasan Dok V Jayapura mengatakan harga ketupat di malam hari sebelum lebaran bisa didapatkan dengan lebih murah.
"Biasanya ketupat dijual Rp15 ribu per ikat yang berisi 10 ketupat atau Rp25 ribu per dua ikat yang berisi 20 ketupat, namun tadi saya beli Rp10 ribu per ikat," kata Nur. (ant/rpi)