- Antara Foto
Harga Emas Dunia Tergelincir dari Rekor Tertingginya, Sentimen Negatif dari Kenaikan Inflasi di Amerika Serikat
Jakarta, tvOnennes.com - Kenaikan harga emas dunia dalam sepekan terakhir akhirnya terhenti, menyusul sejumlah sentimen negatif terutama yang berasal dari rilis data kenaikan tingkat inflasi pada bulan Maret 2024.
Pada perdagangan Rabu (10/4/2024), harga emas dunia di pasar spot turun 0,6 persen ke level 2.338,13 dolar AS per troy ounce. Sementara harga emas di pasar kontrak untuk penyerahan Juni juga turun 0,5 persen ke level 2.351,18 dolar AS per troy ounce.
Sebelumnya, rekor tertinggi harga emas dunia tercapai pada perdagangan Selasa (9/4/2024), dimana harga di pasar spot sempat menembus 2,365 dolar AS per troy ounce.
Koreksi harga emas terutama dipicu oleh sentimen negatif dari rilis data inflasi Amerika Serikat yang tercatat naik hingga 3,5 persen di bulan Maret 2024, atau lebih tinggi dari ekspektasi pelaku pasar yang memeperkirakan hanya 3,4 persen.
Lonjakan harga BBM dan kenaikan bunga kredit perumahan menjadi pemicu inflasi di Negeri Paman Sam ini. Tingkat inflasi yang tinggi ini dikhawatirkan akan membuat penurunan suku bunga oleh bank sentral yang diperkirakan pada Juni 2024 akan kembali tertunda.
Padahal, turunnya tingkat suku bunga sesuai prediksi diharapkan akan membuat pasar keuangan kembali bergairah, bukan hanya di Amerika Serikat tetapi juga di tingkat global.
Hal ini diharapkan akan mengurangi minat investor terhadap produk investasi yang aman,atau safe haven seperti emas.
Kenaikan data inflasi di Amerika Serikat juga memicu penguatan nilai tukar dollar AS di pasar uang. Tadi malam, indeks nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama dunia bahkan tercatat naik hingga 0,5 persen.
Meski terkoreksi pada perdagangan kemarin, para pelaku pasar masih tetap optimistis terhadap prospek jangka panjang emas. Instabilitas geopolitik dan belum jelasnya pasar keuangan global diperkirakan akan tetap membuat emas menjadi pilihan investasi.