- istimewa
Terendah Sejak Pandemi Covid-19, Nilai Tukar Rupiah Anteng di Rp16.031 per Dolar AS
Jakarta, tvOnenews.com - Di tengah libur panjang Lebaran 2024 pasar keuangan domestik, nilai tukar rupiah justru terpuruk di pasar offshore, atau luar negeri. Tertekan penguatan dolar di pasar global, kurs rupiah sudah menembus level psikologisnya di Rp16.000.
Setelah bergerak fluktuatif sejak Kamis (11/4/2024), kurs rupiah Jumat (12/4/2024)pagi terpantau berada di level Rp16.031 per dolar AS. Dibandingkan kemarin, rupiah terpantau melemah 0,16 persen.
Nilai tukar rupiah ini tercatat merupakan yang terendah sejak periode April 2020, atau saat puncak pandemi Covid-19, dimana rupiah pernah terkoreksi hingga di atas level Rp16.660 per dolar AS.
Pelemahan rupiah ini terjadi seiring dengan menguatnya dolar AS di pasar global. Bukan hanya rupiah, namun hampir seluruh mata uang utama dunia mengalami penurunan terhadap dolar AS.
Penguatan dolar AS kemarin terutama dipicu oleh rilis data masih tingginya tingkat inflasi di Amerika Serikat. Hal ini diperkirakan akan memperlambat turunnya suku bunga oleh Bank Sentral AS, The Federal Reserve, yang semula diperkirakan pada Juni 2024.
Terendah dalam 34 Tahun
Diantara pelemahan mata uang regional, nilai tukar Yen Jepang kemaring terpantau melemah hingga menembus level 153 yen Jepang per dolar AS. Posisi kurs Yen Jepang ini bahkan terpantau merupakan yang terendah dalam 34 tahun terakhir.
Meski melemah ke level terendah sejak tahun 1990, bank sentral Jepang menegaskan tidak akan terburu - buru untuk melakukan intervensi untuk memperkuat nilai tukar.
Bahkan, Menteri Keuangan Jepang Shunichi Suzuki pagi ini mengaku bahwa pihaknya akan melakukan analisa mendalam terlebih dahulu, tentang faktor - faktor penyebab turunnya nilai tukar.
"Saya tidak bisa berkomentar spesifik tentang pergerakan kurs terakhir ini. Namun, penting bagi nilai tukar untuk bergerak stabil yang mencerminkan fundamental. Volatilitas yang berlebihan tentu saja tidak diinginkan," jelas Suzuki dalam keteranganny.