- Antara/Ho
Selamatkan Aset Minyak Negara, Pertamina EP Field Jambi Ambil Alih Lapangan Betung Meruo Senami
Jakarta, tvOnenews.com - Langkah Pertamina melalui PT Pertamina EP Field Jambi mengambil alih sumber minyak di kawasan lapangan Betung Meruo Senami disebut-sebut sebagai upaya penyelamatan aset negara.
Sebelum diambil alih kelola oleh Pertamina EP, lapangan Betung Meruo Senami dikelola oleh PT Prakarsa Betung Meruo Senami Jambi.
Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagsel, Anggono Mahendrawan, melalui keterangan resminya menyebut bahwa lapangan Meruo Senami adalah sumber minyak aktif yang masif akan mendatangkan kontribusi besar untuk pendapatan negara.
“Alih kelola ini merupakan bentuk penyelamatan salah satu aset negara yang masih bisa diproduksi yang bernilai ekonomis dan bisa menjadi salah satu sumber untuk mencapai satu juta barel tahun 2030,” kata Anggono dikutip pada Minggu (14/4/2024).
Ambil alih tata kelola diharapkan dapat membawa manfaat bagi semua pihak, khususnya bagi masyarakat di sekitar Lapangan Betung.
Penandatanganan Berita Acara Serah Kelola Area Operasi Betung Meruo Senami kepada PT Pertamina EP Regional 1 sebenarnya sudah dilakukan beberapa waktu lalu.
Kemudian pada Maret 2024, lapangan ini kembali dioperasikan oleh Pertamina EP (PEP) Field Jambi.
Pengambilalihan tata kelola ini salah satunya bertujuan untuk mempertegas agar tidak ada lagi pengeboran ilegal atau illegal drilling di sekitar lapangan Betung Meruo Senami.
SKK Migas Sumbagsel berkomitmen akan terus berkoordinasi dengan semua pihak dan untuk memastikan bahwa kegiatan hulu migas berjalan dengan aman, efisien, dan ramah lingkungan.
“Saya mengimbau kepada Pertamina EP Field Jambi untuk selalu mengedepankan aspek keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dalam setiap kegiatan operasi dan pastikan semua pekerja dan masyarakat di sekitar lapangan terlindungi dari bahaya kecelakaan kerja,” ujar Anggono.
Sebagai informasi, Pertamina EP Jambi Field yang merupakan bagian dari Pertamina Subholding Upstream Regional 1 Sumatera Zona 1, melaksanakan seremonial alih kelola lapangan Betung (Ex PBMSJ) beberapa hari lalu dimana acara tersebut merupakan peresmian alih kelola.
Pada kesempatan tersebut, Manajer Jambi Field Hermansyah menyampaikan melalui surat Nomor 321/PHR23000/2022-S1 (12 Sep 22) VP P&O Regional 1 melakukan penunjukan langsung Pengelolaan Sementara PT Prakarsa Betung Meruo Senami Jambi (PBMSJ) untuk Produksi di Area Betung Meruo Senami (BMS).
Pertamina lalu melakukan survei lokasi, pendataan aset di area betung, pembuatan berita acara alih kelola dengan mengumpulkan data.
“Dengan beroperasinya lapangan Betung ini mampu menjadi bagian dari pencapaian produksi migas nasional 1 juta barel dan dengan operasinya lapangan Betung ini mampu memberikan jawaban terhadap permasalahan illegal drilling di sekitar lapangan Betung Meruo Senami,” kata Hermansyah sebagaimana dikutip dari Antara.
Tantangan Industri Hulu Migas dalam upaya memenuhi target produksi migas Nasional, memang semakin penuh tantangan dan memerlukan langkah-langkah yang tidak biasa untuk mencapainya.
Harapannya, produksi Lapangan Betung ke depan dapat berkontribusi untuk memenuhi target 1 juta barel 2030 dari Pemerintah.
Dalam kesempatan yang sama, Pjs. General Manager Pertamina Hulu Rokan Zona 1, Tedjo Sumantri menyampaikan Prakasa Betung Meruo Senami Jambi (PBMSJ), adalah salah satu wilayah kerja (WK) yang ada di Kabupaten Bajubang yang telah memberikan kontribusi bagi Indonesia untuk membantu capaian produksi migas nasional.
Lapangan Betung adalah contoh pemberdayaan potensi daerah dalam meningkatkan pendapatan.
Pasalnya, proses pembagian porsi secara seimbang antara Pusat dan Daerah di wilayah kerja ini memberikan kontribusi yang merata, baik untuk PT Pertamina serta para pemangku kepentingan Daerah yang telah mendampingi dan mengelola lapangan Betung.
Seperti diketahui, Industri Hulu Migas Indonesia berkomitmen untuk mengejar target produksi 1 Juta Barel per Hari Minyak dan 12 Miliar standar kaki kubik per hari gas pada tahun 2030.
Oleh karena itu, pengambilalihan ini dapat memberikan dampak nyata untuk target minyak nasional sekaligus meningkatkan roda perekonomian di Provinsi Jambi. (ant/rpi)