- PUPR
Kuras Dana Rp3,8 Triliun, PSN Bendungan Raksasa di OKU Selatan Sumsel Ini Ditarget Selesai Akhir Tahun 2024, Tapi Progresnya Baru Setengah?
Jakarta, tvOnenews.com - Menteri PUPR Basuki Hadimuljono baru-baru ini menyampaikan pemerintah Indonesia menargetkan 61 bendungan akan selesai dibangun akhir tahun ini.
Salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang kini tengah dikebut pengerjaannya adalah Bendungan Tiga Dihaji di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Sumatera Selatan.
Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja mengungkapkan, saat ini progres pembangunan Bendungan Tiga Dihaji baru sekitar 50 persen.
"Saat ini progres konstruksi Bendungan Tiga Dihaji sebesar 50,13 persen dan ditargetkan akan rampung pada akhir tahun 2024. Setelahnya kami akan segera lakukan pengisian waduk," kata Endra dalam keterangan tertulis yang dikutip Rabu (17/4/2024).
Bendungan jumbo ini akan akan memiliki luas area genangan hingga 468 hektare dan akan mengairi daerah irigasi lahan pertanian di Komering seluas 124.000 hektare (ha). Diketahui , saat ini layanan air untuk daerah irigasi baru mencakup 70 ribu hektare dan sisanya sekitar 54 ribu hektare masih bersifat tadah hujan.
Selain untuk irigasi, Bendungan Tiga Dihaji nantinya akan memberikan manfaat pengendalian banjir, konservasi sumber daya air, dan pemenuhan kebutuhan air baku hingga 1 m3/detik.
Tak hanya itu, bendungan ini juga memiliki potensi pembangkit listrik sebesar 4x10 MW, destinasi pariwisata lokal, dan prasarana olahraga air.
"Kami harapkan nantinya akan menambah pasokan air untuk melayani sekitar 34.824 hektare dari Bendungan Tiga Dihaji ini," ujarnya.
Tujuan utama pembangunan Bendungan Tiga Dihaji ini tidak lain adalah untuk menjaga kestabilan pasokan air di Daerah Irigasi Komering, khususnya pada musim kemarau yang selama ini hanya mengandalkan Sungai Komering.
Endra tak menampik bahwa tantangan utama dalam pengaturan air ke daerah irigasi adalah pada pada musim kemarau.
Pasalnya, debit air Sungai Komering yang masuk ke saluran irigasi sangat terbatas saat musim panas.
"Sementara pada musim hujan, elevasi Sungai Komering naik hingga debit yang masuk ke saluran irigasi cukup besar, tetapi membawa sedimen yang mengendap di dasar saluran," imbuhnya.
Berdasarkan laporan di laman resmi PUPR, pembangunan Bendungan Tiga Dihaji telah dimulai konstruksinya sejak 2018 silam.
Proyek ini dilaksanakan dalam 4 paket, yaitu paket 1 senilai Rp1,07 triliun dengan kontraktor PT Hutama Karya (Persero) dan PT Basuki Rahmanta Putra.
Sedangkan untuk Paket 2 senilai Rp1,34 triliun, dikerjakan oleh PT Waskita Karya (Persero), PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama, Tbk, dan PT SAC Nusantara.
Kemudian, paket 3 dengan memiliki nilai kontrak Rp629,94 miliar, digarap oleh PT Nindya Karya dan PT Taruna Putra Pertiwi.
Terakhir, Paket 4 mempunyai kontrak sebesar Rp690,71 miliar oleh PT Wijaya Karya dan PT Rudy Jaya.
Supervisi pembangunan Bendungan Tiga Dihaji dilakukan oleh PT Virama Karya (Persero) dengan KSO PT Tata Guna Patria, PT Tritunggal Pratyaksa, PT Bina Karya (Persero), dan PT Kwarsa Hexagon dengan nilai kontrak Rp82,87 miliar.
Jika ditotal, seluruh pembangunan proyek tersebut bakal menelan dana Rp3,8 triliun yang berasal dari APBN.
Melihat progresnya yang kini baru 50 persen, menarik dinantikan apakah proyek ini dapat selesai akhir 2024 atau malah justru molor dari target. (rpi)