- Antara Foto
Tak Hanya Minyak Mentah, Harga Emas Bisa Terkerek hingga 3.000 Dolar AS per Ons Akibat Konflik Iran dan Israel: Pemilik Emas Bisa Untung Besar
Kepala ekonom Bank Permata itu menuturkan, harga minyak mentah Brent saat ini telah mencapai sekitar 90 dolar AS per barel. Ini semakin mendekati kekhawatiran dunia yang memprediksi bahwa minyak mentah bisa naik hingga 100 dolar AS per barel.
Hal ini masuk akal karena Iran menjadi salah satu produsen minyak terbesar di dunia. Seteru Israel tersebut dapat mencapai target produksi hingga 3,9 juta barel per hari, dengan ekspor minyak mencapai 1,29 juta barel per hari di 2023.
Indonesia sebagai salah satu importir minyak mentah terbesar di ASEAN, tentu juga ketar-ketir akan dampak tersebut jika terjadi kenaikan harga minyak yang impresif.
Sementara itu, harga batu bara dan minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) diperkirakan masih aman dan sulit terpengaruh oleh perkembangan harga minyak mentah saat ini.
Harga batu bara pada 12 April 2024 tercatat sebesar 129,3 dolar AS per ton, menunjukkan penurunan sebesar 11,7 persen year to date (ytd), sejalan dengan perkiraan perlambatan ekonomi di China yang mengonsumsi sekitar 50 persen konsumsi batu bara dunia.
Di sisi lain, harga CPO pada 12 April 2024 tercatat sebesar 1.060 dolar AS per ton, naik 13,4 persen ytd, dengan kenaikan harga yang disebabkan oleh dampak El Nino terhadap produksi. (ant/rpi)