Harga Emas Dunia Tertahan Penguatan Dolar, Harga Emas Antam Stagnan di Rp1,321 juta per Gram.
Sumber :
  • Antara Foto

Tak Hanya Minyak Mentah, Harga Emas Bisa Terkerek hingga 3.000 Dolar AS per Ons Akibat Konflik Iran dan Israel: Pemilik Emas Bisa Untung Besar

Rabu, 17 April 2024 - 13:51 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Memanasnya geopolitik Timur Tengah akibat konflik Iran dan Israel membuat dunia cemas.

Tak hanya akan mempengaruhi harga minyak dunia, konfrontasi antara Iran dan Israel juga dapat membuat harga sejumlah komoditas lain terkerek, termasuk emas.

Pakar ekonomi Josua Pardede mengungkapkan bahwa jika konflik Iran dan Israel semakin meningkat, maka lonjakan harga emas sudah pasti tidak terhindarkan.

"Perang tidak hanya akan mengganggu produksi, tetapi juga jalur distribusi. Situasi ini akan memicu lonjakan harga minyak," kata Josua dikutip Rabu (18/4/2024).


Lebih lanjut, Josua harga emas dunia juga akan terus meningkat di atas 2.000 dolar AS per ons, lantaran investor akan mencari aset safe haven di tengah meningkatnya ketidakpastian ekonomi dan pasar keuangan global.

Bahkan, harga emas dunia saat ini diramal bisa tembus hingga 3000 dolar AS per ons, atau menembus rekor yang belum pernah terjadi sebelumnya. Pada Senin (15/4/2024), harga emas dunia menembus rekor mencapai 2.382 dolar AS per ons.

Jika harga emas dunia memang akan mengalami kenaikan signifikan, tentu ini akan menjadi keuntungan sendiri bagi pemilik aset tersebut. Naiknya harga emas bisa menjadi momen untuk melakukan penjualan dan memperoleh keuntungan.

Kepala ekonom Bank Permata itu menuturkan, harga minyak mentah Brent saat ini telah mencapai sekitar 90 dolar AS per barel. Ini semakin mendekati kekhawatiran dunia yang memprediksi bahwa minyak mentah bisa naik hingga 100 dolar AS per barel.

Hal ini masuk akal karena Iran menjadi salah satu produsen minyak terbesar di dunia. Seteru Israel tersebut dapat mencapai target produksi hingga 3,9 juta barel per hari, dengan ekspor minyak mencapai 1,29 juta barel per hari di 2023.

Indonesia sebagai salah satu importir minyak mentah terbesar di ASEAN, tentu juga ketar-ketir akan dampak tersebut jika terjadi kenaikan harga minyak yang impresif.

Sementara itu, harga batu bara dan minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) diperkirakan masih aman dan sulit terpengaruh oleh perkembangan harga minyak mentah saat ini.

Harga batu bara pada 12 April 2024 tercatat sebesar 129,3 dolar AS per ton, menunjukkan penurunan sebesar 11,7 persen year to date (ytd), sejalan dengan perkiraan perlambatan ekonomi di China yang mengonsumsi sekitar 50 persen konsumsi batu bara dunia.

Di sisi lain, harga CPO pada 12 April 2024 tercatat sebesar 1.060 dolar AS per ton, naik 13,4 persen ytd, dengan kenaikan harga yang disebabkan oleh dampak El Nino terhadap produksi. (ant/rpi)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:50
02:03
03:05
03:21
01:44
01:05
Viral