- Antara Foto
Hadapi Krisis Gagal Bayar, Pemerintah Akhirnya Jamin Surat Utang PT Waskita Karya Tbk. Pefindo Keluarkan Obligasi Waskita Senilai Rp8,4 Triliun dari Zona Gagal Bayar
Jakarta, tvOnenews.com - BUMN jasa konstruksi, PT Waskita Karya Tbk akhirnya mulai keluar dari krisis gagal bayar surat utang atau obligasinya yang terjadi sejak 2023 lalu. Pemerintah telah memutuskan untuk memberi dukungan penuh atau jaminan (Government Guarantee) terhadap utang - utang perusahaan konstruksi ini.
Hal ini terungkap dari penjelasan lembaga pemeringkat Pefindo di Bursa Efek Indonesia, Kamis (18/4/2024). Pefindo menyebutkan bahwa obligasi Waskita Karya telah diberi jaminan tanpa syarat (unconditional) dan tidak dapat ditarik kembali (irrevocable) oleh Pemerintah (Government Guarantee).
Dalam keterangannya, Pefindo mengeluarkan lima macam obligasi Waskita Karya yang sebelumnya telah dimasukkan dalam kategori gagal bayar (selective default).Total nilai kelima obligasi yang akhirnya dikeluarkan dari zona gagal bayar ini mencapai Rp8,4 triliun.
"(Perubahan peringkat ini) sehubungan dengan telah selesainya proses Pemantauan Khusus (Special Review) Pemeringkatan atas Perusahaan, Obligasi, Obligasi Berkelanjutan dan Sukuk Mudharabah," kata Direktur Utama Pefindo Irmawati, dalam keterangannya.
Pefindo menyebut, ada dua seri obligasi yang mendapat jaminan tanpa syarat dari pemerintah (government guarantee). Peringkat kedua obligasi ini dinaikkan dari sebelumnya "D" menjadi "AAA" (tripple A).
Obligasi ini adalah, Obligasi III Seri A dan B Tahun 2021, serta Obligasi IV Seri A dan B Tahun 2022 senilai Rp3.900,3 miliar. Selanjutnya, terdapat Sukuk Mudharabah I seri A dan B Tahun 2022 senilai Rp1.148,1 miliar.
"Peringkat 'AAA' adalah instrumen dengan peringkat paling tinggi yang diberikan oleh PEFINDO. Kemampuan emiten untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang atas kontrak pendanaan syariah dibandingkan emiten Indonesia lainnya adalah superior,” kata Irmawati.
Selain kedua obligasi yang dinaikkan peringkatnya ke leve tertingi tersebut, Pefindo juga melakukan revisi terhadap tiga obligasi lainnya. Kedua obligasi ini keluar dari zona gagal bayar, setelah peringkatnya dinaikkan dari "D" menjadi "B" (single B).
Obligasi tersebut adalah Obligasi Berkelanjutan III Tahap II Seri B Tahun 2018 senilai Rp2.276, miliar dan Obligasi Obligasi Berkelanjutan III Tahap III Seri B Tahun 2018 senilai Rp941,75 miliar. Terakhir, ada Obligasi Berkelanjutan IV Tahap I Tahun 2020 senilai Rp135,5 miliar.
"Peringkat 'B' mengindikasikan parameter proteksi yang lemah dibandingkan dengan efek utang Indonesia lainnya," jelas Irmawati dalam keterangannya.
Hanya Sebagian
Meski terdapat jaminan dari pemerintah (government guarantee), Pefindo menilai secara keseluruhan kondidi Waskita Karya masih belum pulih. Pasalnya, jaminan pemerintah hanya diberikan khusus untuk sejumlah surat utang atau obligasi tertentu (stand alone).
"Panitia Pemeringkat PT PEFINDO memutuskan peringkat 'SD' atau Selective Default (gagal bayar) terhadap PT Waskita Karya (Persero) Tbk untuk periode 5 April 2024 sampai dengan 1 Oktober 2024," jelas Irmawati.
Menurut Pefindo, obligor dengan peringkat "SD"seperti Waskita Karya, menandakan obligor gagal membayar satu atau lebih kewajiban finansialnya yang jatuh tempo, baik atas kewajiban yang telah diperingkat atau tidak diperingkat, tetap masih melakukan pembayaran tepat waktu atas kewajiban lainnya.
Selain peringkat korporasi, obligasi lainnya dari Waskita Karya yang akan jatuh tempo di tahun 2024 ini, juga tidak dikeluarkan dari zona gagal bayar, dan tetap mendapat peringkat "SD".
Surat utang yang dinilai gagal bayar ini adalah Obligasi Berkelanjutan III Tahap IV Seri B Tahun 2019 senilai Rp135,5 miliar yang akan jatuh tempo pada 16 Mei 2024.
Suspensi Perdagangan
Akibat gagal bayar obligasi, Bursa Efek Indonesia (BEI) sebelumnya telah menghentikan perdagangan saham Waskita Karya (WSKT) sejak tanggal 8 Mei 2023. Suspensi perdagangan ini dilakukan akibat penundaan pembayaran bunga ke-11 atas Obligasi Berkelanjutan IV Waskita Karya Tahap I Tahun 2020 yang jatuh tempo pada 6 Mei 2023.
Sebelumnya, harga saham WSKT berada di level Rp202 per saham, atau jauh dari level tertingginya sebelum pandemi Covid-19 yang masih di atas Rp1.200 per saham. Terakhir, valuasi saham Waskita Karya telah menyusut hingga tinggal sekitar Rp5,82 triliun.
Meski bermasalah di bidang keuangan, posisi Waskita Karya saat ini dipandang sangat strategis bagi pemerintah, terutama dalam proses pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Waskita Karya turut terlibat dalam pembangunan mega proyek IKN, dan mengerjakaan 12 proyek IKN dengan total nilai kontrak mencapai Rp13,6 triliun.