- Antara
Keuntungan Bersih Didapatkan Freeport pada 2023 Disetor ke Papua Tengah, Jumlah Totalnya Segini
Jakarta, tvOnenews.com - Sejumlah pemerintahan yang berada di Provinsi Papua Tengah mendapatkan setoran dari PT Freeport Indonesia (PTFI) atas keuntungan bersih perusahaan pada tahun 2023.
Penyetoran yang dilakukan Freeport ditujukan untuk Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Tengah, kabupaten penghasil hingga kabupaten lainnya yang berada di Provinsi Papua Tengah.
Untuk jumlah total yang disetor Freeport kurang lebih sebanyak Rp3,35 triliun terhadap pembagian daerah ke Papua Tengah. Hal ini menunjukkan komitmen keseriusannya yang dilakukan perusahaan bertujuan meningkatkan ekonomi pemerintah daerah (Pemda).
"Pembayaran bagian daerah dari keuntungan bersih merupakan realisasi komitmen perusahaan dalam mendorong peningkatan ekonomi pemerintah daerah," ujar Presiden Direktur PTFI Tony Wenas saat dikonfirmasi dari Jakarta, Rabu (17/4/2024).
Untuk pembagiannya dirincikan oleh Tony, bahwa sebanyak Rp839 miliar ditujukan untuk Pemprov Papua Tengah. Sedangkan Rp1,4 triliun sebagai jatah untuk Pemkab Mimika.
Adapun jatah Rp160 miliar diperuntukkan untuk beberapa kabupaten lainnya yang berada di Provinsi Papua Tengah.
Seperti Kabupaten Nabire, Puncak, Puncak Jaya, Dogiyai, Paniai, Intan Jaya, dan Deiyai yang mendapatkan jatah Rp160 miliar.
Sebab, produksi yang dilakukan PTFI pada 2023 telah menghasilkan tembaga sebanyak 1,65 miliar pound dan emas sebanyak 1,97 juta ounces.
"Pada 2023, PTFI berhasil memproduksi tembaga 1,65 miliar pound serta 1,97 juta ounces emas," tuturnya.
Sebanyak Rp40 triliun dan Rp9 triliun lebih telah dicapai sebagai penerimaan negara dalam bentuk pajak, royalti, dividen, serta pungutan lainnya.
Untuk Rp9 triliun sebagai bentuk kontribusi ke bagian daerah, sedangkan Rp40 triliun untuk penerimaan negara dari hasil tahun 2023.
Kesejahteraan masyarakat yang berada di sekitar wilayah operasional menjadi salah satu titik fokus komitmen yang dilakukan perusahaan Freeport tersebut.
Komitmen yang dilakukan Freeport dengan membentuk berbagai program investasi sosial.
"Keberhasilan kami sebagai perusahaan adalah ketika masyarakat di lingkungan sekitar area operasional meningkat taraf hidup dan kesejahteraannya. Kami terus bertumbuh dan berkembang bersama Papua hingga selesainya operasi penambangan pada 2041," pungkasnya.
Diketahui, nilai investasi sosial dari Freeport kurang lebih mencapai Rp2 triliun yang berpotensi terus bertambah sebesar Rp1,5 triliun atau sekitar 100 juta dolar AS per tahun dari 2023 sampai 2041 mendatang. (ant/hap)