- IKN
Naik 38,71 Persen, Laba Bersih BSBK Tahun 2023 Capai Rp39 Miliar Berkat Proyek IKN di Kalimantan Timur
Jakarta, tvOnenews.com - PT Wulandari Bangun Laksana Tbk (BSBK), pengelola kawasan Balikpapan Superblock (BSB) di Balikpapan, Kalimantan Timur, mencatatkan kinerja keuangan yang cukup bagus sepanjang tahun 2023.
Berdasarkan laporan resmi, BSBK tercatat membukukan laba bersih sebesar Rp39 miliar pada 2023.
Peningkatan penjualan dan pendapatan usaha perseroan selama setahun berhasil mendorong laba usaha naik pada 2023, yaitu mencapai Rp110 miliar, atau tumbuh 38,71 persen dibandingkan dengan 2022 yang hanya mencatatkan Rp79 miliar.
"Peningkatan penjualan dan pendapatan sewa terjadi karena berakhirnya pandemi COVID-19 dan dampak pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN)," kata Direktur BSBK Daniel dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat (19/4/2024).
Daniel Wirawan melaporkan, perseroan juga mampu mencatatkan penjualan dan pendapatan usaha sebesar Rp347 miliar, meningkat 31 persen dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp265 miliar.
Dari segmen penjualan, perseroan mencatatkan peningkatan sebesar 60 persen, sedangkan dari segmen pendapatan sewa.mengalami peningkatan sebesar 27 persen.
Peningkatan kinerja segmen usaha dan pendapatan mampu mendongkrak laba bersih perseroan sebesar Rp39 miliar pada 2023.
Pencapaian ini melesat 895,81 persen dibandingkan laba bersih BSBK sebesar Rp3 miliar pada 2022.
“Peningkatan laba bersih tersebut terjadi karena peningkatan kinerja operasional serta efisiensi beban keuangan yang telah dilakukan oleh Perseroan,” jelas Daniel.
Berdasarkan laporan keuangan, total aset perseroan pada 2023 tercatat sebesar Rp2.494 miliar. Catatan aset tersebut tidak mengalami perubahan banyak dibandingkan aset pada 2022 sebesar Rp2.521 miliar.
Di sisi lain, perseroan juga berhasil menurunkan total utang dari sebesar Rp875 miliar menjadi sebesar Rp808 miliar.
Pada tahun 2023, ekuitas perusahaan diketahui sebesar Rp1.686 miliar. Catatan tersebut naik 2,41 persen dibandingkan tahun 2022 yang senilai Rp1.646 miliar. Kenaikan tersebut dikarenakan naiknya saldo laba perseroan pada 2023. (ant/rpi)