Ilustrasi ratusan ekor sapi untuk stok daging sapi di Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Sumber :
  • Dok. Kementerian Pertanian

Alhamdulillah Ada Kabar Baik, Harga Daging Sapi Turun di Ibu Kota Bangka Belitung usai Libur Lebaran

Minggu, 21 April 2024 - 18:28 WIB

Pangkalpinang, tvOnenews.com - Kabar baik untuk masyarakat yang berada di Pangkalpinang sebagai Ibu Kota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, bahwa harga daging sapi setelah momen libur Lebaran 2024 kembali turun.

Pasalnya, selama periode Lebaran 2024, harga daging sapi di Pangkalpinang melonjak menyentuh angka Rp150.000. Tetapi kini menurun lantaran permintaan masyarakat yang mulai berkurang.

"Penurunan harga daging tidak hanya karena permintaaan berkurang, tetapi juga stok sapi potong yang cukup banyak," ungkap Kepala Disperindag Provinsi Kepulauan Babel Tarmin AB di Pangkalpinang, Minggu (21/4/2024).

Saat ini harga kembali turun sebesar Rp135.000 untuk pembelian daging sapi yang berkualitas satu di Pasar Pembangunan Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Diketahui, dari pantauan petugas yang berada di Pasar Pembangunan Pangkalpinang, ada beberapa kategori daging sapi yang membuat harga jualnya berbeda-beda.

Bagian paha belakang kategori kualitas 1 turun menjadi Rp135.000 semula dari jumlah Rp150.000 per kilogram.

Bagian paha depan turun Rp130.000 dari harga Rp140.000 per kilogram, namun statusnya masih opsional.

Sandung lamur memiliki status yang masih opsional memiliki keturunan harga Rp80.000 per kilogram.

Sedangkan tetelan masih memiliki harga yang opsional sebesar Rp70.000 per kilogram.

Untuk kategori daging sapi beku memiliki harga yang masih bertahan mencapai Rp98.000 per kilogram bersama daging kerbau beku sebesar Rp95.000.

Faktor penurunan angka pembelian daging sapi, karena ada permasalahan yang diduga terjadinya permasalahan hukum di pertambangan timah.

Hal tersebut membuat penjualan timah semakin berkurang untuk mendapatkan biaya kebutuhan dalam membeli daging sapi di pasar.

"Saat ini daya beli masyarakat masih melesu, sebagai dampak masalah hukum tata niaga timah, dimana masyarakat penambang tidak lagi menambang timah karena sulit menjual hasil tambangnya," jelasnya.

Saat ini untuk stok daging sapi beku di Pangkalpinang sekitar 0,200 ton. Sedangkan 4 ton untuk stok daging kerbau beku. Jumlah tersebut dianggap cukup dalam memenuhi kebutuhan masyarakat di sana.

"Saat ini permintaan masyarakat khususnya pedagang makanan terhadap daging beku sudah cukup banyak, karena harga lebih murah dibandingkan daging segar," tandasnya.

Secara tegas, ketersediaan daging sapi yang ada di Pangkalpinang dianggap telah mencukupi berdasarkan pernyataan yang dilontarkan dari Penjabat Wali Kota Pangkalpinang Lusje Anneke Tabalujan.

Sebanyak 700 ekor sapi telah disiapkan yang berguna untuk menjaga-jaga permintaan masyarakat yang sewaktu-waktu melonjak tinggi nantinya. (ant/hap)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
00:56
02:26
00:41
01:23
00:56
01:52
Viral